Jelang Lebaran
Jelang Lebaran, Pedagang Uang Menjamur
Bulan Ramadan membawa berkah tersendiri bagi para pedagang uang. Hariyadi, memilih berjualan uang kertas di Pasar Ramayana Rapak
TRIBUN-MEDAN.com, BALIKPAPAN - Bulan Ramadan membawa berkah tersendiri bagi para pedagang uang. Hariyadi, memilih berjualan uang kertas di Pasar Ramayana Rapak, Balikpapan. Dirinya mengaku, setiap tahun di bulan Ramadhan mencari uang dengan menjual uang.
Modal yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Hariyadi mengaku mengeluarkan uang Rp.10 juta untuk ditukarkan menjadi tumpukan uang dengan nominal Rp.2000, hingga Rp.5000. Dia mengaku mengambil untuk 10 persen dari setiap pecahan uang yang dijualnya.
"Kecuali uang pecahan Rp.5000, saya ambil untung Rp.30.000 dari uang senilai Rp.500.000," jelasnya. Sedangkan uang dengan pecahan Rp.1000 dengan total Rp.100.000 dijual Rp.110.00. Demikian pula dengan unag pecahan Rp.2000 dengan total Rp.200.000 dijualnya seharga Rp.220.000.
Hal senada juga disampaikan Supri, penjual uang kertas di Pelabuhan Semayang, hanya saja Supri merasa tahun ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya. "Sekarang agak sepi, enggak seperti tahun kemarin," ujarnya.
Supri mengaku pernah mendapat untung besar ketika Bank Indonesia mengeluarkan uang kertas baru. "Waktu itu uang Rp.2000 baru keluar, yang beli banyak sekali," kenang Supri. Meski mengaku lupa kapan persisnya uang pecahan Rp.2000 diterbitkan, namun dirinya masih ingat keuntungan yang diraihnya ketika itu,"Saya dapat untung dua juta," katanya.
Untuk menyiasati sepinya pembeli uang kertas, Supri terpaksa menurunkan harga. "Mau enggak mau banting harga, paling kalau uang seribuan untungnya cuma Rp.10.000," akunya.
Berbeda dengan pedagang lainnya, Fajri, pedagang unag kertas di Bandara Sepinggan, terpaksa harus kucing-kucingan dengan petugas kemanan Bandara Sepinggan Balikpapan. Uang kertas yang diperdagangkannya disembunyikan dalam gulungan kertas. "Sebenarnya tiap tahun saya jualan di sini, dan baru kali ini ditegur sama security," tuturnya.
Karena itu Fajri mengaku hanya sedikit mendapat keuntungan,. "Bagaimana mau cari untung, jualnya saja sembunyi-sembunyi," kata pria berusia 30 tahun itu. Fajri mengatakan, untuk mendapatkan uang pecahan tersebut dirinya harus antri di bank selama berjam-jam.(m34)