iPad Terancam Jadi Kata Generik Perangkat Tablet

Popularitas iPad yang mendunia, berhasil melekat kuat dalam ingatan banyak orang. Di satu sisi hal ini menguntungkan bagi Apple

iPad Terancam Jadi Kata Generik Perangkat Tablet - ipad.jpg
apple
Apple iPad generasi ketiga
TRIBUN-MEDAN.com - Popularitas iPad yang mendunia, berhasil melekat kuat dalam ingatan banyak orang. Di satu sisi hal ini menguntungkan bagi Apple, namun juga mengancam karena Apple bisa kehilangan merek dagang iPad karena iPad bisa jadi kata generik/umum untuk penyebutan perangkat tablet.

Di Eropa dan Amerika Serikat, ada sekelompok masyarakat, terutama para orang tua, yang menggunakan merek iPad sebagai kata generik mengacu pada produk komputer tablet. Sehingga, mereka menyebut semua tablet sebagai iPad, meski produk tersebut sebenarnya adalah Samsung Galaxy Tab atau Amazon Kindle Fire.

"Ketika saya berpikir tentang tablet, maka yang terlintas di benak saya adalah sebuah iPad," kata Maria Schmidt yang berusia 58 tahun asal AS. Ia bahkan tidak tahu nama produk tablet dari produsen lain.

Hal semacam ini bisa menguntungkan dan merugikan untuk Apple. Menguntungkan karena Apple dinilai sukses mempopulerkan produknya. Usaha Apple mengeluarkan jutaan dollar untuk pemasaran tidak sia-sia.

Namun di sisi lain, hal ini bisa membuat Apple kehilangan merek dagang iPad, karena merek itu bisa saja menjadi kata generik. Menurut Michael Atkins, seorang pengacara khusus merek dagang asal Seattle, AS, saat ini Departemen Hukum AS sedang bersitegang dengan Departemen Pemasaran AS terkait merek yang akan dijadikan kata generik.

Tak hanya iPad, produk iPod dari Apple juga sering disebut sebagai alat pemutar musik populer atau MP3 player. Tidak mengherankan, karena iPod merupakan alat pemutar musik digital pertama di dunia yang dirilis pada 2001.

Menelisik kasus merek dagang yang menjadi generik pada masa lalu, mereka yang dikorbankan adalah perusahaan yang menciptakan produk revolusioner. Sebuah merek dagang dinyatakan sebagai kata generik ketika ada perusahaan yang menuntut, dan pengadilan federal mengizinkan semua produk serupa menggunakan kata generik tersebut.

Perusahaan pembuat obat Bayer, harus rela kehilangan merek dagang "aspirin" pada 1920. Begitu juga dengan merek "eskalator" yang menjadi generik pada 1950, "thermos" pada 1963 dan "yo-yo" pada 1965.

Sulit mengukur berapa banyak kerugian yang diderita perusahaan-perusahaan itu. Juga tak menutup kemungkinan, hal ini memunculkan kebingungan di kalangan konsumen.

Perusahaan pembuat mesin fotokopi Xerox, berjuang keras selama puluhan tahun agar merek dagang Xerox tidak menjadi kata generik. Karena kala itu, semua orang menyebut nama Xerox mengacu pada semua mesin fotokopi otomatis. "Kami melakukan tindakan proaktif untuk melindungi merek dagang," kata Barbara Basney, Wakil Presiden Periklanan Global Xerox.

Xerox menghabiskan jutaan dollar untuk mendidik konsumen agar menyadari perbedaan mesin fotokopi dengan merek Xerox.

Di Indonesia sendiri cukup banyak merek yang menjadi kata generik meski tak dilembagakan, seperti Aqua untuk penyebutan semua jenis minuman mineral atau Sanyo untuk pompa air.

Untungnya, merek dagang perusahaan mesin pencari Google hingga kini belum diusik. Popularitas Google telah menciptakan istilah "googling" yang mengacu pada aktivitas pencarian di internet.

Perusahaan yang dibangun pada 1998 itu berhasil melibas popularitas perusahaan mesin pencari pedahulunya, yakni Alta Vista dan Yahoo.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved