Pance dan Nani, Hidup Miskin dengan 12 Anak

Rumah kebun yang berlokasi di Jalan Latenri Dolo, Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo,

Pance dan Nani, Hidup Miskin dengan 12 Anak - 12_anak.jpg
KOMPAS.com/ABDUL HAQ
Pance bersama anak anaknya dalah gubuk kebun berukran 5x6 meter
TRIBUN-MEDAN.COM, WAJO - Rumah kebun yang berlokasi di Jalan Latenri Dolo, Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan itu ukurannya hanya 5x6 meter. Namun siapa yang menyangka, di dalamnya hidup sepasang suami istri dengan 12 anak.

Hidup keluarga ini jauh dari layak. Bahkan untuk bertahan hidup, Pance, sang kelapa keluarga harus bekerja serabutan. Salah satunya adalah membersihkan kebun warga dengan upah Rp 10.000 per kebun. "Cuma Rp 10.000 satu kebun, biar luas atau kecil tetap Rp 10.000," ujar Pance menggoyang-goyang salah satu bayinya yang masih terus menangis di ayunan, Senin (9/4/2012) kemarin.

Tak hanya Pance, beberapa anaknya yang sudah beranjak besar ikut membantu keluarga dengan menjadi penggembala kambing. Semua anak Pance harus putus sekolah, dan membantu perekonomian keluarga. Terlebih sejak jatah bantuan beras miskin (raskin) kini dihentikan. "Oh kalau soal raskin itu memang sudah tiga bulan tidak ada. Saya juga tidak tahu apa sebabnya," kata Pance.

Sementara, sebagian lain anak Pance yang masih balita, hanya bisa berkeliaran di atas rumah panggung yang terbuat dari kayu. Beberapa anak tampak tak mengenakan baju, dan bermain dengan keadaan telanjang.

Sebenarnya, dulu Pance adalah pengemudi becak motor. Namun pascakecelakaan lalulintas yang dialami Pance, kini pemilik bentor tersebut enggan menyewakan angkutan tersebut kepada Pance. "Dulu suamiku tukang bentor, tapi sudah tabrakan jadi yang punya bentor kasih orang lain untuk bawa bentornya," ujar Nani, istri Pance.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved