AC Milan vs Barcelona

Asa Si Semenjana

SIAPA berani menggugat kebesaran AC Milan? Klub ini, I Rossoneri alias Si Merah Hitam, telah

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: Muhammad Tazli
zoom-inlihat foto Asa Si Semenjana
grafis:bayu

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - SIAPA berani menggugat kebesaran AC Milan? Klub ini, I Rossoneri alias Si Merah Hitam, telah menorehkan catatan-catatan cemerlang di liga domestik maupun di Eropa. Juara 18 kali Lega Calcio Serie A, Coppa Italia 5 kali, Supercoppa Italia 6 kali. Sedangkan di Eropa, total Milan meraih 14 tropi, tujuh  merupakan tropi Liga Champion. Dalam hal tropi, Milan cuma kalah dari Real Madrid. Sedangkan dari sisi konversi poin, hanya tertinggal dari Barcelona.

Tapi gelar terakhir bagi Milan datang dari Serie A musim 2010-2011. Setelah itu mereka terus mengalami penurunan. Makin lama makin melempem. Musim 2013-2014 dinilai sebagai satu di antara start terburuk Milan. Delapan pekan berjalan, klub yang juga berjuluk Il Diavolo (The Devil) ini tercecer di peringkat delapan. Mereka telah menelan tiga kekalahan, masing-masing dari Hellas Verona (1-2, 24 Agustus 2013), SCC Napoli (1-2, 22 September 2013), dan Juventus FC (2-3, 6 October 2013).

Milan yang perkasa, seolah-olah berubah jadi semenjana -klub  sekadar, medioker yang tidak lagi memiliki daya magis untuk menghadirkan rasa takut bagi calon-calon lawannya.

Rabu (23/10) dini hari nanti di San Siro, Milan bakal menjamu FC Barcelona. Panggungnya, Liga Champions. Matchday ketiga grup H.

"Kami kembali menghadapi mereka. Undian yang menarik. Namun melihat pada statistik dalam beberapa pertemuan terakhir, tentunya kami harus sangat waspada," kata pelatih Milan, Massimiliano Allegri, seperti dikutip goal.

Ada nada kekhawatiran di sana. Bahkan barangkali boleh dibilang ketakutan. Sekiranya pun Allegri tidak mencoba menyembunyikannya, sikap tersebut tetap sangat bisa dimaklumi. Sejak meraih trofi di musim 2006-2007, Liga Champions menjadi panggung yang tak lagi ramah bagi Milan. Mereka terus rontok di fase knock out. Dua di antaranya dari Barcelona. Musim 2011-2012, langkah Milan terhenti di babak perempatfinal, tersingkir lewat agregat 3-1 (0-0 di San Siro dan 3-1 di Camp Nou). Musim berikutnya lebih buruk lagi. Tersungkur di putaran 16 besar. Milan sempat meruapkan harapan pascamenekuk Barcelona 2-0 di San Siro, 20 Februari 2013. Namun di laga tandang dua pekan berselang, giliran mereka ditekuk empat gol tanpa balas.

Dua pertandingan lain yang digelar di musim 2010-2011, juga berakhir tak manis bagi Milan. Persis seperti sekarang, mereka bertemu di fase penyisihan. Juga di grup H. Milan menahan imbang Barcelona 2-2 di Camp Nou, tapi malah terjengkang 2-3 di kandang sendiri. Total dalam enam laga, Milan takluk 3 kali, imbang 2 kali, dan hanya menang satu kali.

Nada yang sama juga mencuat dari Felipe Mexes. Pemain belakang Milan berkebangsaan Perancis ini memang menguarkan maklumat balas dendam. Tapi secara umum  kalimatnya pada Gazetta Dello Sports, justru mengesankan ketidakyakinan.

"Ini akan jadi pertandingan dengan misi tersendiri bagi kami. Barcelona selama tiga tahun ini terus menjadi momok. Kami tidak ingin itu terus terjadi," katanya.

Fakta lain yang membuat kecemasan dan ketakutan Milan ini wajar menyeruak adalah komposisi tim. Milan bakal menjamu Barcelona dengan kekuatan yang compang-camping. Tidak ada Cristian Abbiati di bawah mistar. Gawang Milan akan dikawal kiper ketiga, Marco Amelia sebab cadangan Abbiati, Gabriel Vasconcelos Ferreira, tidak terdaftar di Liga Champions. Ketika pendaftaran pemain oleh klub telah mencapai tengat, kiper berkebangsaan Brasil ini masih terkapar didera cedera. Bagi Amelia, ini akan jadi laga pertamanya sejak terakhir kali merumput di pertandingan kompetitif, April lalu.

Di lini belakang dan tengah, tiga pemain, yaitu Mattia De Sciglio, Daniele Bonera, dan Giampaolo Pazzini, mesti menyingkir karena cedera lutut. Sedangkan, dua tukang gedor utama, Stephan El Shaarawy dan Mario Ballotelli juga harus absen karena masih menjalani perawatan medis untuk penyembuhan cedera.

Pekan lalu di Serie A, Milan dengan kekuatan yang menyedihkan ini mampu membuat Udinese bertekuk lutut. Masalahnya, Barcelona bukan Udinese. Bahkan dengan kekuatan 100 persen sekali pun peluang Milan untuk memang dari The Catalan tidak lebih dari 50 persen.

Gerrardo Martino, pelatih Barcelona, tak ingin berspekulasi. Ia menepikan seluruh prediksi dan lebih memilih untuk menahan diri. Pada harian olahraga Sports, Tata -sapaan Martino- secara diplomatis memaparkan filosofi bola bundar.

"Statistik hanya untuk menambah semangat. Bukan pegangan  utama. Ini Liga Champions. Benar bahwa di liga domestik Milan sekarang tidak terlalu bagus. Tapi sekali lagi, ini Liga Champions. Dua kali saya memimpin tim di sini, dua kali pula saya menghadapi perlawanan hebat dari klub yang secara statistik disebut memiliki kekuatan tidak lebih baik dari kami. Milan punya sejarah hebat. Mereka tentunya tidak akan cepat menyerah," katanya.

Tanpa para pilarnya, kemungkinan AC Milan tidak akan bermain menyerang. Allegri akan menempatkan lebih banyak pemain di lini belakang dan tengah, lalu mengintip peluang untuk menekan lewat serangan balik.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved