VIDEO: Hollywater Festival di Medan

Pemandangan berbeda terlihat di Gedung Yayasan Khalsa Jalan Teuku Umar Medan, Minggu (29/3). Sekitar 500 masyarakat etnis India

Penulis: Ayu Prasandi | Editor: Muhammad Tazli

Laporan Wartawan Tribun Medan/Ayu Prasandi

TRIBUN-MEDAN.com, Medan- Pemandangan berbeda terlihat di Gedung Yayasan Khalsa Jalan Teuku Umar Medan, Minggu (29/3). Sekitar 500 masyarakat etnis India yang ada di Medan dengan mengenakan busana atasan putih berkumpul di lapangan gedung tersebut.

Setelah berkumpul, mereka mengambil air yang ada di tong yang berada di tengah lapangan. Mereka saling melempar air dan tepung warna ke semua yang ada di lapangan tersebut. Diiringi dengan musik-musik India, sambil berjoget mereka tetap asyik melempar tepung yang berwarna kuning, biru, merah, hijau dan saling menyiramkan air. Kegiatan yang dilakukan masyarakat India tersebut merupakan bagian dari holi Festival.

Harbans Sigh, Penggagas acara Holi Festival di Medan tersebut mengatakan, Holi Festival ini merupakan kegiatan pertama kalinya diadakan di Medan. Holi Festival atau festival warna merupakan festival awal musim semi yang dirayakan di India dan negara-negara yang memiliki penduduk beragama Hindu.

“Kalau di India, Holi dirayakan secara besar-besaran di kawasan Braj di tempat-tempat yang berkaitan dengan Dewa Kresna. Puncak perayaan Holi disebut Dhulheti, Dhulandi, atau Dhulendi. Pada hari itu, orang merayakan Holi dengan saling melemparkan bubuk berwarna-warni atau saling menyiramkan air berwarna-warni,” ujarnya.

Ia menuturkan, Holi dirayakan pada akhir musim dingin ketika phalgun purnima, bulan purnama terakhir bulan pada bulan phalguna menurut kalender lunar, dan biasanya bertepatan dengan akhir Februari atau awal Maret.

“Kegiatan di Holi Festival ini yaitu dari yang tua sampai yang muda ikut serta dalam siram air dan joget bersama. Holi adalah perayaan menyambut pergantian musim dari dingin ke panas. Kita ingin masyarakat memaknai pergantian musim ini dengan positif,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, banyaknya masyarakat yang antusias mengikuti kegiatan ini membuatnya akan menjadikan Holi Festival tersebut menjadi kegiatan tahunan. “Melihat banyak masyarakat yang datang, kemungkinan akan kita buat setiap tahun. Harapan kita bisa menjadi lebih baik, lebih maju lagi ke depannya,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, Holi Festival tersebut diadakan untuk mempersatukan umat dan agar tidak ada perbedaan antar umat, serta selalu mensyukuri apapun yang terjadi seperti perubahan iklim. Holi Festival juga sebagai kegiatan pelestarian kebudayaan India. Holi Festival bukan acara keagamaan namun acara kebudayaan.

“Di India acara Holi Festival ini sudah cukup lama dilakukan. Ini perayaan para leluhur, ini kebudayaan India yang harus dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda. Warna-warna yang ada dipercaya untuk menolak bala, dengan adanya warna-warna pada tepung dipercaya bisa membuat dampak positif bagi masyarakat. Warna-warna yang full colour membuat hidup masyarakat juga menjadi berwarna,” jelasnya. (pra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved