Breaking News

Menangis Histeris, Pria Ini Berujar "Aku Enggak Salah, Enggak Ikut-ikut"

Remaja berkulit hitam ini awalnya melintas sembari menonton razia yang digelar petugas. Namun, akhirnya ia malah menangis tersedu-sedu. Apa sebabnya?

Tribun-Medan.com/ Array Argus
Putra, warga Starban, Polonia menangis saat kedapatan tangan mengantongi sabusabu dan pil ekstasi. Remaja berusia 20 tahun ini merengek minta petugas memanggil ibunya, Kamis (10/11/2016) sore. (Tribun-Medan.com/ Array Argus) 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Petugas Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara menyisir habis basis narkoba Kampung Starban, Medan Polonia.

Dalam penggerebekan kali ini, mereka yang ikut menyaksikan pemeriksaan diamankan.

Seperti halnya Putra (20). Remaja berkulit hitam ini awalnya melintas sembari menonton razia yang digelar petugas.

Baca: Jelang Petang Warga Kampung Starban Mendadak Heboh Dibikin Kejadian Ini

Karena curiga, petugas BNNP lantas mengamankannya.

"Kenapa aku diamankan pak. Apa salah aku," teriak Putra yang kemudian mengundang perhatian warga, Kamis (10/11/2016) sore.

Pengguna Narkoba_Kampung Starban
Tujuh orang terduga pengguna narkoba yang diamankan petugas Satres Narkoba Polrestabes Medan di Jl Balai Desa, Starban, Polonia. Saat ini, ketujuh terduga pengguna ini akan menjalani tes urine, Kamis (10/11/2016). (Tribun-Medan.com/ Array Argus)

Karena melawan, petugas BNNP memiting tangan Putra. Remaja ini kesakitan dan berusaha kabur dari dekapan petugas.

"Aku enggak salah pak. Enggak ikut-ikut aku," kilahnya. Karena terus meronta, Putra dibawa ke dalam Kantor Lurah Polonia. Di halaman kantor lurah, Putra digeledah.

Baca: Seorang Perempuan dan Tujuh Pria Diciduk Selepas Penggerebekan Kampung Starban

Saat petugas BNNP memeriksa saku celana Putra, ditemukan sebungkus sabu. Lalu, ditemukan pemantik api tanpa kepala yang diduga digunakan untuk menghisap sabu.

"Nah, ini apa? Jangan berkelit lagi kau," kata petugas. Begitu didapati barang bukti, Putra menangis sejadi-jadinya. Ia minta ampun, dan minta dilepas.

Karena terus merengek, petugas BNNP kembali memeriksa saku celana Putra. Sejurus kemudian, ditemukan lagi pil ekstasi yang dibungkus di dalam kertas rokok.

"Aku gak tau punya siapa ini pak. Panggil lah mamak ku pak. Tolong aku pak. Enggak tau aku," kata remaja bertato ini yang kemudian mengundang tawa sejumlah wartawan di lokasi penggerebekan.

Guna menyelidiki darimana barang bukti itu diperoleh Putra, petugas BNNP kemudian membawanya ke dalam mobil. Ia kemudian dibawa berkeliling guna pengembangan lebih lanjut.

(ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved