Teror Bom
Keluarga Intan di Medan Berharap Pelaku Peledakan Bom Dihukum Berat
Saat tribun-medan.com menyambangi kediaman Agustini, ia tampak begitu sedih mendengar Intan telah meninggal dunia.
Laporan Wartawan Tribun Medan/Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Intan Olivia, bocah berusia 2,5 tahun yang menjadi korban ledakan di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur ternyata memiliki kerabat di Kota Medan. Salah satu tante korban adalah Agustini Banjarnahor, yang pernah menjadi korban penjambretan di Jl Gagak Hitam/Ringroad.
Saat tribun-medan.com menyambangi kediaman Agustini, ia tampak begitu sedih mendengar Intan telah meninggal dunia. Apalagi, luka di tubuh Intan tergolong cukup parah.
"Kalau ditanya apa harapan kami, tentu kami berharap pelakunya dihukum dengan seberat-beratnya. Kalaupun pelakunya mau dimassa, buat apalagi," ungkap Agustini dengan suara parau, Senin (14/11/2016).

Tiga dari empat anak-anak usia di bawah lima tahun (Balita) korban ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) pagi. Seorang ibu histeris menangisi anaknya yang terluka (kanan). (Hand-over/Medsos & Tribun Kaltim/Nevrianto)
Baca: Keluarga Tak Percaya Intan Tewas Terkena Bom di Gereja
Ia mengatakan, saat ini pihak keluarga hanya bisa berdoa. Dirinya berharap penegak hukum bisa benar-benar serius menangani kasus ini hingga tuntas.
"Mau buat apalagi kami. Kalaupun pelakunya dimassa, nyawa kemanakan kami enggak bisa balik lagi," tutur Agustini.
Dari penuturan Agustini, ayahnya (kakek Intan) sudah berangkat ke Samarinda. Ayahnya berangkat ditemani tetangga yang tinggal di Aekanopan, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara.
Baca: Jeritan Histeris Ibu dari Balita Korban Ledakan Bom: Ya Tuhan . . . Selamatkan Anak Kami
Inilah Naman-nama Empat Balita Korban Bom Gereja Oikumene Samarinda
Minggu (13/11/2016) pagi, sekitar pukul 10.10 Wita, terjadi ledakan di depan gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda, Kaltim.
Bom diledakkan seorang pria diduga bernama Juhanda alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia, residivis teror bom di Jakarta dan Banten, tahun 2011.
Berikut nama-nama keempat korban bom di depan gereja Oikumene Samarinda yang masih berusia di bawah lima tahun (balita):
1. Intan Olivia Banjarnahor (2,5 tahun), Warga Gang Jati III RT 27, Harapan Baru, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kaltim {meninggal Senin (14/11/2016) dini hari}
2. Triniti Hutahayan (3 tahun), warga Gang Jati III Blok M RT 27, Harapan Baru, Samarinda Seberang, Kota Samarinda
3. Alfaro Aurelius Tristan Sinaga (4 tahun), warga Asrama Polisi Loa Janan Kilometer 4 Samarinda
4. Anita Kristobel Sihotang (2 tahun) , warga Jalan Cipto Mangunkusumo Gang Jati 4, Harapan Baru, Samarinda Seberang, Kota Samarinda.
(ray/tribun-medan.com)
***
Yuk, berinteraksi!
Salurkan pendapat kamu, bebas asal bertanggung jawab, melalui kanal media sosial Tribun Medan
Cukup like/suka fan page facebook: tribun-medan.com
Follow twitter: @tribunmedan
Tonton YouTube: Tribun Medan