Pembunuhan Sadis

Mengejutkan Erwin Situmorang Si Pembunuh Sadis Minta Ditembak Mati Saja, Ini Alasannya

Satu di antara tersangka perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, Erwin Situmpotang, meminta agar dirinya ditembak mati polisi.

Warta Kota/Adhy Kelana
Salah satu pelaku perampokan dan pembunuhan keluarga Dodi Triono di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Erwin Situmorang dipindahkan dari ruang Melati menuju ruang bedah di Rumah Sakit Bhayangkara R Said Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016). (Warta Kota/Adhy Kelana) 

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Satu di antara tersangka perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, Erwin Situmorang, meminta agar dirinya ditembak mati polisi.

Erwin minta disikat timah panas oleh polisi lantaran terkejut mengetahui adanya korban tewas dalam perampokan yang menewaskan satu keluarga tersebut.

"Tersangka Erwin S saat diperiksa dan tahu ada korban meninggal, dia minta ditembak mati saja," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2016) kepada Warta Kota (Tribunnews.com Group)

Menurut Argo, saat diinterogasi, tak hanya Erwin Situmorang, para tersangka lainnya juga tidak menyangka bakal ada korban meninggal.

Baca: Cuma Tersisa Rp 800 Ribu dari Hasil Rampokan Ius Pane, Ini Rincian Barang Dicuri dan Total Harganya

Pasalnya, imbuh Argo, selama beraksi, para tersangka mengaku tak pernah sekalipun melukai korban, apalagi sampai menyebabkan kematian.

"Setelah diinterogasi, mereka tak menyangka ada korban meninggal. Setiap beraksi, mereka mengaku tak pernah melukai korban, apalagi sampai meninggal," jelasnya.

Alasan pelaku menyekap korban di dalam kamar mandi itu, karena ruangan itulah yang paling dekat saat mereka baru masuk rumah.

Saat masuk ke rumah korbannya, mereka berpura-pura kenal dengan pemilik rumah dan saat merampok, modusnya selalu mengancam dengan tindakan verbal, yakni membentak dan menodongkan senjata pada korbannya.

"Selama merampok ke mana-mana, mulai dari Solo, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta mereka tak pernah merusak pintu. Modusnya mengikat korban dan menempatkan korban di suatu ruangan," tuturnya.

Setelah menempatkan korban di suatu ruangan, kata Argo, mereka pun menjarah barang berharga yang ada di rumah korbannya.

Kawanan perampok sadis Ramlan Cs itu setiap beraksi tak pernah merusak pintu rumah.

Mereka selalu mengincar rumah yang pagarnya tak digembok dan tak dikunci.

Terkait gerendel pintu kamar mandi yang rusak, polisi mengatakan korban yang merusaknya.

Saat itu, korban merusak pintu gerendel kamar mandi demi mendapatkan oksigen.

Baca: Kisah Renny Satu Bus dengan Ius Pane, Permintaan Tembak Mati hingga Polwan Menyamar PSK

Argo mengatakan kerusakan itu dilakukan dari dalam kamar mandi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved