Rangkuman Peristiwa
Kisah Renny Satu Bus dengan Ius Pane, Permintaan Tembak Mati hingga Polwan Menyamar PSK
Mulai dari satu bus dengan perampok Ius Pane, permintaan ditembak mati karena menyesal hingga penyamaran polwan yang jadi PSK.
Penulis: Randy P.F Hutagaol | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRAGEDI Pulomas teramat menyedot atensi publik. Perampokan disertai pembunuhan atas satu keluarga hingga menewaskan 6 orang telah membuat publik geram. Rentetan penangkapan para tersangka pun terus diikuti.
Atensi publik dan media yang teramat besar saling bertaut dengan gerak cepat kepolisian. Tak sampai sepekan, empat tersangka berhasil diringkus, satu di antaranya ditembak di tempat. Ke empat tersangka yakni Ramlan Butarbutar, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga.
Kepolisian mendapat acung jempol atas gerak cepat dan kisah penyamaran yang sukses. Tak ayal, beberapa kisah menakjubkan perihal kesuksesan penyamaran polisi ramai-ramai diunggah di dunia maya. Hingga polwan yang menyamar PSK.
Di sisi lain, para tersangka mengaku menyesal dan tiada tahu menahu ada korban meninggal. Erwin Situmorang, satu di antara pelaku meminta ditembak saja. Berikut Tribun Medan menyuguhkan rangkuman peristiwanya.
TRIBUN-MEDAN.com - Ridwan Sitorus alias Ius Pane, perampok di perumahan mewah Pulomas, Jakarta Timur tidak pernah melepas jaket berbahan jeans warna biru selama dalam perjalanan Bogor, Jawa Barat menuju Medan, Sumatera Utara.
Ius Pane berupaya melarikan diri ke Medan, dengan menggunakan Bus ALS, dengan nomor pintu 333 pada Kamis (29/12/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.
Ia berencana ke rumah keluarganya, di Medan Belawan setelah tiga rekanya Ramlan Butar-butar, Erwin Sitomorang dan Alfin Bernius Sinaga ditangkap polisi.
“Dia (Ius Pane) tidak pernah melepas jaket berbahan jeans warna biru saat berada di bus. Terkadang dia juga pakai topi putih, saya tidak pernah bertegur sapa. Tapi setelah ramai pemberitaan baru tahu, satu bus sama perampok,” kata Renny (26) penumpang satu bus dengan Ius Pane, saat dihubungi, Senin (2/1/2017) siang.
Perempuan berkulit putih ini merasa bersyukur kepada Tuhan tidak ada keributan selama dalam perjalanan dari Bogor menuju Sumatera Utara. Bahkan, perilaku perampok sadis yang menewaskan enam orang itu terkesan girang di dalam bus.
“Waktu di Bogor memang sudah dengar adanya perampok di Pulomas itu, hanya saja, saya enggak tanda wajahnya. Saya merasa bersyukur dia (Ius Pane) tidak berbuat jahat di dalam bus, dan tidak ada keributan apapun. Saya tiba di Tebingtinggi duluan,” ujarnya sembari menyampaikan sedang berada di Kota Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara.
Sebelumnya, enam petugas kepolisian menyaru sebagai mahasiswa dan penjemput keluarga saat menangkap Ius Pane di Pool Bus ALS, Jalan Sisingamangaraja, Minggu (1/1/2017), sekitar pukul 08.05 WIB.
Baca: Cuma Tersisa Rp 800 Ribu dari Hasil Rampokan Ius Pane, Ini Rincian Barang Dicuri dan Total Harganya
Mereka tiba di pelataran Pool Bus ALS, Sabtu (31/1/2016) sekitar pukul 23.00 WIB menggunakan mobil Toyota Kijang Innova warna silver BK 888 Y. Ketika merampok rumah Dodi Triono mereka menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Akibat kekurangan oksigen enam orang yang disekap di dalam kamar mandi tewas mengenaskan. K=Pembuluh darah pecah imbas kekurangan oksigen.
Permintaan Erwin Mengejutkan
Satu di antara tersangka perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, Erwin Situmorang, meminta agar dirinya ditembak mati polisi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/alfin-bernius-sinaga_20170103_085302.jpg)