Baca Edisi Cetak Tribun Medan

Penuhi Kebutuhan Keluarga, Polisi Ini Rela Jualan Sayuran. Hasilnya, Luar Biasa

Sosok Brigadir Polisi Kepala Wahyu Mulyawan, 34 tahun, layak menjadi panutan. Ketika masih banyak stigma negatif terhadap sebagian anggota kepolisian

TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Bripka Wahyu Muliawan membantu pedagang mengangkat sayur di Kecamatan Medan Marelan, Medan, Kamis (2/2). Bripka Wahyu dari satuan Bhabinkamtibmas Polsek Medan Labuhan ini kesehariannya membina para pedagang sayur dan menggerakkan potensi masyarakat serta memberdayakan para mantan narkoba untuk bekerja.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

* Bripka Wahyu Mulyawan Bantu Puluhan Petani
* Awalnya Gadaikan Rumah untuk Modal Dagang

MEDAN, TRIBUN ‑ Sosok Brigadir Polisi Kepala Wahyu Mulyawan, 34 tahun, layak menjadi panutan.

Ketika masih banyak stigma negatif terhadap sebagian anggota kepolisian, ia justru tampil bagai pahlawan yang membantu kehidupan banyak warga.

Ia bahkan rela menggadaikan rumah demi membantu orang lain, sebagai modal para petani sayur-mayur dan ujungnya berbuah sukses besar.

Penghasilan bulanannya rata-rata Rp 28 juta.

Bripka Wahyu baru saja mendapat penghargaan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) terbaik se-Polda Sumut dari Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.

Bripka Wahyu Mulyawan
Bripka Wahyu Mulyawan

Sehari-hari Wahyu bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Medan Labuhan.

Bripka Wahyu mulai bergelut berdagang sayur-mayur sejak 2014, tiga tahun lalu.

"Sebagai modal awal, saya menggadaikan rumah saya. Marah istri saya waktu itu. Bahkan saya disuruh tidur di garasi. Tapi saya punya prinsip, "jika kita ikhlas, semua akan dibalas sama Tuhan," ujar Bripka Wahyu saat ditemui Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com yang berkunjung ke gudang sayur miliknya yang terletak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (2/1)

Saat memulai usahanya, tidak berjalan baik.

Bripka Wahyu Mulyawan update harga-harga kebutuhan sayuran dengan berselancar di internet
Bripka Wahyu Mulyawan update harga-harga kebutuhan sayuran dengan berselancar di internet

"Sering rugi kami awal‑awalnya. Bisa sampe nombok dua ratus ribu per hari. Cuma setelah dua bulan, sudah mulai ada untung sikit‑sikit," ujarnya.

Kemudian setelah dia menerapkan managemen yang bagus akhirnya dia bisa mendapat untung yang lumayan.

"Kami belajar terus, kemudian kami perbaiki apa yang kurang. Kami tanya pembeli kami apa yang kurang? kami perbaiki. Kemudian bisa untung. Petani kami pun kami minta panenya sore," ujarnya.

Bagaimana jerih payah Bripka Wahyu Mulyawan menjalankan usahanya hingga bisa mempekerjakan empar orang pegawai dalam bisnis jualan sayurannya? Simak berita selanjutnya yang terbit BESOK, Sabtu (4/2/2017)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved