Silaturahmi Tribun Medan
Al Washliyah Suguhkan Empat Pilar Pengajaran Mengagumkan, Organisasi Tertua Islam yang Toleran
"Ada empat pilar yang harus dikembangkan, kami menyebutnya empat amal, seperti pendidikan, dakwah, amal sosial dan pengembangan ekonomi,"

AL JAMI'IYATUL Washliyah merupakan organisasi massa Islam tertua di Sumatera Utara. Organisasi ini terkenal dengan sebut Al Washliyah akan berusia satu abad pada tahun 2030, terbentuk di Medan pada saat perjuangan melawan penjajah, tepatnya 30 November 1930; merupakan organisasi yang menyatukan potensi ummat Islam dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.
SENYUM Prof Dr H Saiful Akhyar Lubis, Ketua Pimpinan Wilayah Al Jami'iyatul Washliyah mengembang, saat menyambut kedatangan manajemen Tribun Medan/www.tribun-medan.com yang berkunjung ke kantor Wilayah Al Washliyah Sumut, Kamis (9/2/2017) pagi.
Ia mengajak masuk ke ruang rapat di lantai dasar kantor yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, kemudian perkenalan dari dua pihak.
Saiful Akhyar Lubis lalu memperkenalkan pilar atau amal pokok yang harus dijalankan pengurus Al Washliyah. Al Jami'iyatul Washliyah merupakan organisasi agama Islam yang lahir untuk mencerdaskan masyarakat dan memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Al-Washliyah lahir di Medan, 30 November 1930, digagas oleh kaum terpelajar dari Madrasah Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT).
Baca: Muhammadiyah: Perbedaan Harus Diakui tapi Kemajemukan bagai Mozaik dalam Harmoni

Para siswa MIT yang belajar di kawasan Jalan Hindu, Medan, punya kelompok diskusi, Debating Club, dari diskusi tersebut muncul berbagai pembahasan yang tengah dialami umat Islam. Sehingga, perlu organisasi yang memajukan, mementingkan dan menambah tersyiarnya agama Islam.
"Ada empat pilar yang harus dikembangkan, kami menyebutnya empat amal, seperti pendidikan, dakwah, amal sosial dan pengembangan ekonomi. Namun, ajaran Washliyah menguatkan akidah masyarakat dan menjunjung tinggi toleransi . Toleransi harus dibangun agar membangun bangsa, dan berdampak positif karena menjaga hubungan sesama manusia," kata Saiful.
Menurutnya, pengurus wilayah Al Washliyah Sumut punya 26 pengurus cabang di kabupaten/kota sehingga, hanya beberapa daerah dari 33 kabupaten/kota di Simatera Utara yang belum punya kepengurusan walaupun ada warga Al Washliyah. Bahkan, setiap kecamatan sudah punya ranting hingga di perdesaan.
Demi wujudkan amal pendidikan, Al Washliyah mendirikan sekolah mulai tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMA.
Terdapat 500-an unit sekolah sudah berdiri di seluruh Indonesia. Al Washliyah pun sudah punya sembilan perguruan tinggi di Indonesia.
Selain di bidang pendidikan, pengurus juga berkomitmen untuk menyiarkan Islam di seluruh Indonesia, khususnya ke wilayah-wilayah yang masih dibutuhkan pembinaan.
-
Bupati Remigo Gembira Sambut Tribun Medan
-
Tribun Medan Silaturahmi ke Asahan dan Batubara, Ini Poin-poin yang Dibicarakan
-
Jasa Raharja Sudah Bayarkan Santunan Rp 111 Miliar
-
Muhammadiyah: Perbedaan Harus Diakui tapi Kemajemukan bagai Mozaik dalam Harmoni
-
Bupati Minta Tribun Medan Angkat Potensi Wisata di Deliserdang