Cerita Seleb

Tatkala Mulan Jameela Foto Nyender Manja di Bahu Ahmad Dhani, Netizen: Kok Serem?

Semenjak dikabarkan menikah siri dan merebut suami mantan rekan duetnya Maia Estianty, sepertinya Mulan jadi makin banyak memiliki haters.

Tribunnews.com
Ahmad Dhani bersama Dul Jaelani dan Mulan Jameela ditemui di Masterpiece Family KTV, Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017) malam. (Tribunnews.com) 

TRIBUN-MEDAN.com - Mulan Jameela sepertinya tak pernah henti dari sorotan netizen.

Semenjak dikabarkan menikah siri dan merebut suami mantan rekan duetnya Maia Estianty, sepertinya Mulan jadi makin banyak memiliki haters.

Baca: Gadis Cantik Unggah Janji Berpose Telanjang bila Ahok Menang Gegerkan Dunia Maya

Baca: Mengharukan, Tetesan Air Mata Annisa Pohan saat Agus Meminta Maaf

Baca: Perempuan Berkerudung Pergoki Suami Selingkuh, Berikan Benda Ini pada Wanita Selingkuhan

Bukan hanya tingkah laku nya saja yang menjadi sorotan haters, namun juga penampilannya.

Tak jarang istri Ahmad Dhani tersebut selalu dibandingkan dengan Maia Estianty.

Baca: Mulan Jameela Siap Jadi Ibu Wakil Bupati, Tapi Ada Syaratnya!

Baru-baru ini, Mulan kembali menjadi bahan bullyan para haters.

Beredar sebuah foto dirinya sedang menyender manja di bahu sang suami.

Dalam foto tersebut Dhani tampak menggunakan sebuah peci dan batik lengan panjang berwarna hitam.

Sedangkan Mulan tampak menggunakan Dress batik dengan rambut terurai menggandeng mesra tangan Dhani.

Foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @lambenyinyir, Kamis (16/2/2017).

Mulan Jameela bersandar ke <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/ahmad-dhani' title='Ahmad Dhani'>Ahmad Dhani</a>

Mulan Jameela bersandar ke Ahmad Dhani (Instagram/lambe_nyinyir)
Dalam unggahanya tersebut admin lambe nyinyir menambahkan sebuah caption : "Kenapa efek kamera nya jehong? Kenapa oh kenapa? (emoji),"

Melihat unggahan foto tersebut, para haters seperti diberi sebuah umpan untuk membully Mulan.

Banyak netizen yang menyebut jika muka Mulan Jameela itu seram dan mendapat komentar pedas dari haters.

"Buruk hati buruk rupa (emoji)," tulis akun @mojang_pasundan.

"Knp makin lama makin nyeremin tuh muka kalau di poto .... asli nya mank misskun yaa," tulis @lisa_rosandyIya.

"Sumpahhh mukaknya nyereminn @anggeradit (emoji)," tulis akun @nadyaputrianggraini.

"Sumpah ni org jangan2 beneran kuntilanak, banyak bener foto seremnya," komentar @dwiput27.

"Selalu bgini deh hasil photonya mulan,serem," tulis @sdamayantichaniago.

"Serem banget sih sumpah. Kek kuntilanak.," tulis @ichanembo.

Alamak, Keok di Bekasi

Bagaimana nasib pentolan grup musik Republik Cinta Management usai Ahok memenangkan Pilkada DKI Jakarta berdasarkan survei hitungan cepat (quick count)?

Pasalnya dia pernah berjanji akan meninggalkan Jakarta untuk pindah dan berdomisili ke luar daerah jika pasangan Ahok-Djarot menang dan membuat Ahok menjadi gubernur lagi.

"Kalau Ahok jadi gubernur lagi, saya pindah ke Bekasi ya, ya... atau ke Depok," kata Dhani di rumahnya di Jalan Pinang Emas VII, Jakarta Selatan seperti yang dikutip Kompas.com Selasa (9/8/2016).

Sementara itu di Bekasi pun terlihat berdasarkan hasil survei dari Jaringan Survei Indonesia (JSI) Ahmad Dhani dan pasangannya pun tidak mendapat tempat.

Lembaga survei dari JSI menyatakan bahwa calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin-Eka Supriatmadja, mengungguli empat pasangan calon lainnya dalam Pilkada Bekasi 2017.

Hasil quick count lembaga tersebut menunjukkan, pasangan nomor urut 5 ini memperoleh 42 persen suara.

Menurut survei JSI, pasangan Saduddin-Ahmad Dhani sementara memperoleh 25 persen suara, pasangan independen Obon Tabroni-Bambang Sumaryana dengan perolehan 15 persen.

Kemudian Meliana Kartika Kadir-Abdul Kholik sebesar 9 persen dan pasangan Iin Farihin-KH Mahmud sebesar 6 persen.

Supervisor JSI, Adiyaksa Norman mengatakan, kemenangan Neneng berdasarkan sampling terhadap 230 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Adapun metode yang digunakan adalah sampling random atau sampel acak.

"Tingkat margin error atau kesalahannya plus minus 1 persen dalam penghitungan ini," kata Norman.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bekasi, Idham Kholik, enggan mengomentari soal pernyataan sebuah hasil quick count yang menyatakan pasangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supriatmadja mengungguli Pilkada Bekasi kali ini.

Menurut Idham, itu merupakan hak pasangan calon dan bukan menjadi tanggung jawabnya.

"Menggunakan quick count dari lembaga survei merupakan hak politik para calon sehingga kami tidak bisa melarangnya," kata Idham, Rabu (15/2/2017).

Meski demikian, Idham tidak memungkiri bahwa lembaga survei pada umumnya memiliki metodologi dalam mengumpulkan sebuah data.

Namun data yang dirilis mereka, lanjut Idham, merupakan tanggung jawab perusahaan tersebut.

"Kami KPUD tidak bisa bertanggung jawab terhadap hasil penghitungan cepat mereka," ungkapnya.

Hingga saat ini, lanjut Idham, lembaganya masih mengumpulkan formulir surat suara yang diisi oleh warga dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Dia mencatat, ada 3.984 TPS yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi.

"Surat suaranya belum terkumpul semua, sehingga kami belum bisa merilis. Termasuk jumlah partisipasi masyarakat di wilayah setempat, kami belum bisa merilisnya," ujar Idham.

Sementara itu dalam pernyataannya yang ingin meninggalkan Jakarta sebagai tempat tinggalnya kalau Ahok jadi Gubernur lagi, alasannya karena Ahok selalu membuat gaduh.

Ia mengatakan, Jakarta di bawah Ahok jadi tidak terurus. 

Saat ditanya apa yang membuat Dhani begitu kesal dengan Ahok, ia menyebut nama Prabowo.

"Di Jakarta sebelum Amju (Aliansi Masyarakat Jakarta Utara) musuhi Ahok, Ahmad Dhani itu sudah duluan. Saya enggak suka sama Ahok (sejak) Mei 2014 saat Ahok menolak menjadi jurkam Prabowo. Dari situ saya mulai tahu dia kurang ajar nih. Dia diangkat jadi wakil gubernur dibiayai Gerindra, tiba-tiba ketika Prabowo jadi calon presiden dia menolak," kata Dhani.

Ketidaksukaan pada Ahok pun semakin membesar kala Dhani melihat banyaknya penggusuran dan relokasi. Untuk menjegal Ahok, kini Dhani membentuk Aliansi Masyarakat Jakarta Selatan (Amjas).

"Kami tidak menerima gubernur zalim, artinya tidak menerima kunjungan, kedatangan apa pun, dan (Amjas) akan dideklarasikan pada 15 Agustus nanti," ujarnya.

Dhani menyatakan bahwa Amjas tidak ada hubungannya dengan partai politik mana pun. Ia menjelaskan, Amjas hanyalah wadah untuk menggalang kekuatan masyarakat di Jakarta Selatan yang menolak kedatangan Ahok.

Mereka tidak akan mengajukan calon. Adapun kelompok lain bentukan Dhani yang berfokus pada dukungan bagi lawan Ahok, yaitu Orang Kita, akan tetap dijalankan. Beberapa hari lalu, Dhani mendeklarasikan Orang Kita untuk mendukung Rizal Ramli danSandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017.

Tweet Pertama

Pasangan Sadudin dan musisi Ahmad Dhani Prasetyo menempati urutan ke-2 dalam Pilkada Bekasi berdasarkan hasil hitung cepat Jaringan Survei Indonesia (JSI).

Saduddin-Ahmad Dhani memperoleh 25 persen suara, jumlah ini lebih sedikit dari pasangan petahana Neneng Hasanah Yasin-Eka Supriatmadja, yang meraup 42 persen suara.

Sehari setelah kekalahannya versi hitung cepat JSI tersebut, pentolan Dewa 19 tersebut melontarkan kicauan melalui akun jejaring sosial Twitter @AHMADDHANIPRAST.

Alih-alih bercuit tentang Pilkada Bekasi, Dhani malah berkicau tentang Pilkada Jakarta yang akan menempuh putaran ke-2 yang mempertemukan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Umat Islam menang 54% di Pilkada DKI , Buktikan sekali lagi di putaran ke 2 - ADP," kicau @AHMADDHANIPRAST.

(TribunStyle/Tribunnews/TribunMedan)
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved