Raja Salman Berhentikan Adiknya Sebagai Pangeran Mahkota, Tunjuk Keponakan Jadi Pewaris Tahta

Sebenarnya Muqrin adalah daftar pewaris tahta terakhir era kepemimpinan anak-anak dari mendiang Raja Abdulaziz.

AFP PHOTO/MANAN VATSYAYANA
Raja Salman 

TRIBUN-MEDAN.com-Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz hari ini Rabu (1/3/2017) datang ke Indonesia.

Raja Salman menjadi pusat perhatian karena membawa rombongan sekitar 1.500 orang dan berada di Indonesia selama 9 hari. Selain membawa rombongan menteri ia juga membawa 20 pangeran Saudi.

Raja Salman naik tahta pada pada Januari 2015 lalu. Ia menggantikan saudara tirinya Abdullah bin Abdul Aziz.

Berdasarkan wasiat pendiri kerajaan Saudi, Abdul Aziz setelah Salman yang akan mengganti (putra mahkota) adalah adiknya, pangeran Muqrin bin Abdul Aziz (69 tahun).

Namun pada April 2015, Raja Salman memberhentikan Muqrin. Kok bisa?

Ternyata keputusan tersebut atas permintaan Muqrin sendiri.

“Kami memutuskan untuk menanggapi permintaan yang mulia dan apa yang telah diungkapkannya tentang keinginannya untuk dibebaskan dari posisi pangeran mahkota,” kata Istana Kerajaan Saudi dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita Saudi Press Agency.

Sebenarnya Muqrin adalah daftar pewaris tahta terakhir era kepemimpinan anak-anak dari mendiang Raja Abdulaziz. Mereka disebut sebagai ibnu Saud.

Raja Salman kemudian menunjuk keponakannya, Pangeran Muhammad bin Nayef menjadi pangeran mahkota.

Pangeran Muhammad bin Nayef
Pangeran Muhammad bin Nayef ()

Raja Salman juga memberikan jabatan wakil perdana menteri. Pada saat yang sama Muhammad bin Nayef masih menduduki jabatannya sebagai menteri dalam negeri dan kepala dewan politik dan keamanan, yang merupakan sebuah lembaga koordinator.

Dalam keputusan yang berbeda, Raja Salman juga menunjuk anaknya, Pangeran Muhammad bin Salman sebagai putra mahkota kedua.

Pangeran Muhammad bin Salman yang akan menggantikan posisi putra mahkota jika berhalangan.

Pangeran Muhammad bin Nayef adalah keponakan Raja Salman. Dia dikenal luas sebagai penumpas gerakan Al-Qaidah di Arab Saudi sepuluh tahun lalu. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved