2017, Taspen Targetkan 4 Persen Dana Kelolaan untuk Proyek Infrastruktur

"Kalau sekarang, kami punya total investasi infrastruktur sebesar dua persen, nilainya sekitar Rp 1,9 triliun di Waskita Precast,"

Pramdia Arhando Julianto/Kompas.com
Acara Public Expose PT Taspen di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2017). 

TRIBUN-MEDAN.com, BOGOR - PT Taspen (Persero) mulai berinvestasi di sektor infrastruktur berdasarkan skema pembiayaan investasi non-anggaran pemerintah (PINA). Proyek Waskita Toll Road (WTR) menjadi pembiayaan infrastruktur pertama PT Taspen melalui skema tersebut. 

Baca: Yang Mulia Raja Salman Bahagia Datang ke Indonesia

Duta Besar Arab Saudi, Syaikh Osama bin Muhammed Al-Shuibi saat jumpa pers di Nusa Dua Sabtu (4/3/2017)
Duta Besar Arab Saudi, Syaikh Osama bin Muhammed Al-Shuibi saat jumpa pers di Nusa Dua Sabtu (4/3/2017) (KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

Hal ini berarti sebagian dana pensiun yang dikelola PT Taspen akan dijadikan modal untuk pembangunan proyek jangka panjang pemerintah.

Direktur Investasi PT Taspen Iman Firmansyah, mengatakan sektor infrastruktur memiliki potensi keuntungan yang besar. Apalagi, saat ini pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur.

"Kalau sekarang, kami punya total investasi infrastruktur sebesar dua persen, nilainya sekitar Rp 1,9 triliun di Waskita Precast," ujar Iman dalam acara Public Expose PT Taspen di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2017).

Iman menegaskan, pihaknya berencana akan menambah porsi investasi di sektor infrastuktur menjadi empat persen hingga akhir 2017. "Tahun ini kami targetkan penambahan investasi sekitar dua persen lagi, jadi kita tahun ini total empat persen," jelasnya.

Baca: Pembalap Indonesia, Presley Martono Bakal Berlaga di Sirkuit Monaco

Menurutnya, investasi langsung di sektor infrastruktur telah diatur dan diperbolehkan oleh regulasi pengelolaan dana pensiun. "Sesuai dengan aturannya, kami diperkenankan bisa investasi langsung maksimum 10 persen," ujarnya.

Iman menambahkan, pihaknya tidak hanya akan mengincar investasi infastruktur jalan tol saja, tetapi juga di sektor properti.

"Makanya kami lihat juga perusahaan infrastruktur lain, kalau mereka sesuai dengan kriteria, mungkin kami bisa berinvestasi di perusahaan tersebut," paparnya.

Baca: Sandiaga: Kampanye Putaran Kedua Sama Sulitnya

Perusahaan pelat merah tersebut saat ini memiliki dana kelolaan sebanyak Rp 170 triliun. Terdiri Rp 95 triliun di program dana pensiun dan Rp 75 triliun di program tabungan hari tua. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved