Demi Asah Pengalaman Secara Murottal, Ini yang Dilakukan Penyandang Tuna Netra
"Saya belajar dengan cara mendengar ketika guru melafalkan Al Quran kemudian saya ulangi. Kadang saya rekam pakai hp kemudian saya dengar..."
Laporan Wartawan Tribun Medan / Mustaqim Indra Jaya
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Demi mengasah tingkat kemampuannya dalam melantunkan secara Murottal (berirama) ayat suci Al Quran, Ibrahim Ahmad, seorang penyandang Tuna Netra rela pergi hingga ke Serdang Bedagai agar dapat menjadi peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Namun, lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Pukat I, Mandala tidak membuat pria kelahiran tahun 1971 ini kehilangan semangat.
Bahkan terakhir mengikuti MTQ di Sergai, ia mampu keluar sebagai juara kedua untuk golongan cacat netra.
"Ya, paling jauh di Sergai saya ikut. Waktu itu dapat juara dua," ungkapnya, Rabu (22/3/2017).
Ibrahim mengaku dapat menghafal ayat Al Quran dengan melantunkan secara murottal berkat pembelajaran dari guru mengajinya.
Baca: Ini Pernyataan Multigrafindo, Terhadap Penebangan Papan Reklame

Bahkan demi mempermudah mengingat ayat Al Quran, ia merekam suara sang guru dengan menggunakan handphone.
"Saya belajar dengan cara mendengar ketika guru melafalkan Al Quran kemudian saya ulangi. Kadang saya rekam pakai hp kemudian saya dengar berulang-ulang, kalau dulu pakai tape dan kaset yang ada pitanya," jelasnya.
Suami dari Nur Hasni ini mengaku baru beberapa tahun terakhir dapat melafalkan Al Quran secara murottal.
Hingga akhirnya telah lebih 10 kali berpartisipasi sebagai peserta MTQ di Medan, Deli Serdang sampai Serdang Bedagai.
"Kalau kita belajar dengan menjiwai, yang sulit pun bisa dilakukan. Tergantung kemauan," sebutnya.
(cr8/tribun-medan.com)