Breaking News
BREAKING NEWS: Makan Nasi Kotak saat Acara Adat, 68 Orang di Desa Ini Keracunan
Sebanyak 68 warga Desa Sampuran, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, keracunan makanan.
Laporan Martawan Tribun Medan, M Azhari Tanjung
TRIBUN-MEDAN.COM, RAYA - Sebanyak 68 warga Desa Sampuran, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, keracunan makanan.
Saat ini para pasien tersebut sedang menjalani perawatan di Puskesmas Balata, Kamis (23/3/2017).
Frans Simanjuntak (24 tahun), mengatakan keracunan makanan tersebut berasal dari makanan nasi kotak yang dipesan dari satu rumah makan di Pematangsiantar.
“Kami pesan makanan itu sebanyak 200 kotak untuk acara adat bapak meninggal. Acara adatnya semalam hari Rabu (22/3/2017) di rumah,” ujar Frans yang juga ikut keracunan makanan saat ditemui di Puskesmas Balata, Kamis (23/3/2017).
Baca: BREAKING NEWS: Tenaga Medis di Puskesmas Sedikit, Bupati Bantu Pasang Infus Korban Keracunan
Baca: Presiden Joko Widodo Beserta Rombongan Sudah Tiba di Tapteng
Baca: Jokowi Tiba di Bandara Ferdinand Tobing, Ini Agenda Kerja Presiden di Sumut
Menurutnya, tanda-tanda keracunan yang dialaminya adalah sakit perut dan mual-mual. Setelah itu lemas.
“Keluarga yang membawa saya ke Puskesmas ini. Sehari ini sudah dua kali saya buang air kecil. Saya masih lemas dan belum tahan untuk duduk,” ungkapnya dengan jarum impus di tangannya.
Bupati Simalungun JR Saragih langsung mendatangi Puskesmas Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis malam.
Melihat banyaknya pasien yang dirawat di lantai beralaskan tikar, JR Saragih langsung berkoordinasi dengan Dandim dan Danrem untuk meminta Felbeck (tempat tidur militer) sebanyak 40 buah.
"Segera tindak semua yang menderita keracunan, bikin semua pasien merasa nyaman, utamakan kesehatan masyarakat. Semua harus sembuh dan ini tidak bisa ditoleransi," tegasnya kepada perawat di Puskesmas Tiga Balata.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada semua masyarakat yang ada di Puskesmas untuk memberikan ruang kepada para penderita keracunan makanan untuk mendapatkan udara yang layak.
"Tolong semua keluarga atau yang tidak berkepentingan keluar, kasih ruangan yang nyaman buat mereka. Biarkan para pekerja di puskesmas bekerja dengan baik," ungkapnya.