Ketemu Wartawan, KPK Buka-bukaan Tentang Center Point yang Belum Juga Dieksekusi

"Center Point itu juga bermasalah, PT KAI sudah minta tolong ke KPK. Mereka sudah menang, tapi tetap tak bisa dieksekusi. Ini gila kan,"

Penulis: Hendrik Naipospos |
Tribun Medan / Hendrik
Para awak media berdiskusi dengan KPK terkait pencegahan korupsi di wilayah Sumut, Rabu (5/4/2017). (Tribun Medan / Hendrik) 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Satuan Tugas III Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK RI, Adlinsyah Malik Nasution berdiskusi hangat dengan para awak media.

Ia menceritakan bahwa saban minggu ia rutin ke Medan lantaran Sumut menjadi satu diantara daerah yang menjadi fokus pihaknya.

Ardiansyah bahkan meminta para wartawan secara bergantian menceritakan persoalan yang terjadi di Medan.

Pengamatan Tribun, tercuat dalam diskusi ini yakni permasalahan proyek pembangunan Podomoro City Deli, dan Center Point, lahan sungai bersertifikat, kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bidang reklame dan parkir, dan permasalahan lainnya.

Baca: Wakil Ketua KPK Mendadak Datangi Polrestabes, Ada Apa Ya?

Kapolda Sumut, Irjend Rycko Amelza Dahniel memberikan keterangan selepas bertemu dengan Wakil Ketua KPK, Basari Panjaitan di Polrestabes Medan, Rabu (5/4/2017). (Tribun Medan / Array)
Kapolda Sumut, Irjend Rycko Amelza Dahniel memberikan keterangan selepas bertemu dengan Wakil Ketua KPK, Basari Panjaitan di Polrestabes Medan, Rabu (5/4/2017). (Tribun Medan / Array) (Tribun Medan / Array)

Ardiansyah tak heran adanya beberapa proyek raksasa yang bermasalah. Hal ini merupakan modus baru dalam kasus korupsi.

"Memberikan sesuatu bukan dalam bentuk rupiah tapi proyek. Saya juga tahu banyak aset Pemko Medan yang bermasalah. Center Point itu juga bermasalah, PT KAI sudah minta tolong ke KPK. Mereka sudah menang, tapi tetap tak bisa dieksekusi. Ini gila kan," ucapnya.

Baca: NEWSVIDEO: Harapan Bupati Terhadap Warga Kutamabaru

Usai berdiskusi, Ardiansyah menolak menjawab pertanyaan Tribun terkait perkembangan laporan dugaan kasus korupsi dan gratifikasi Pemko Medan yang dilaporkan oleh masyarakat dan yayasan tertentu.

"Wah, nanti lah. Pokoknya kalau ada aroma korupsi lapor ke Saya. Catat nomor ponsel saya," ucapnya mengakhiri.

(cr2/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved