Pembunuhan Sadis
Membedah Motif Andi Lala Tega Bantai Satu Keluarga Hingga Terungkap Warisan Rp 270 Juta
Motif pembagian harta warisan semakin menguatkan latarbelakang kenapa tersangka Andi Lala begitu tega menghabisi satu keluaga Riyanto.
TRIBUN-MEDAN.com - Motif pembagian harta warisan semakin menguatkan latarbelakang kenapa tersangka Andi Lala begitu tega menghabisi satu keluaga Riyanto.
Namun berapa nilai jual tanah yang menjadi bagi hasil harta warisan dari hasil penjualan untuk pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu di Serdangbedagai yang jadi rebutan?
Saripon (50) lelaki kurus yang duduk tak jauh dari Wagiman dan Ruslan ini adalah adik kandung Sumarni (60) mertua Riyanto yang turut dalam korban pembunuhan.
Baca: Keluarga Akui DPO Andi Lala Sempat Jemput Pelaku Lainnya Malam Minggu, Tujuannya. . .
Baca: Djarot Tolak Tangannya Dicium Sandiaga saat Jeda Debat Kandidat, Mengapa?
Dalam hubungan keluarga, Saripon adalah paman Ruslan. "Andi Lala dikenal sebagai perusuh di keluarga," ungkap Saripon kepada Tribun-Medan.com Selasa (10/4/2017).
Ia mengatakan, sekitar sebulan yang lalu, ia, Andi Lala dan Riyanto sama‑sama pergi ke Dumai menghadiri hajatan keluarga mereka.
Baca: Ngeri, Polisi Uraikan Peran Dua Tersangka Eksekutor Pembunuhan Keji Keluarga Riyanto
"Kalau ditanya mengenai Andi, jujur ya saya kaget. Saya tahu Andi itu. Wong kami sempat sama pergi ke Dumai waktu acara pesta kok," katanya.

"Pas saya, Andi dan Riyanto ke Dumai itu, ya biasa saja. Enggak ada masalah sepertinya. Andi itupun sering juga kok singgah ke rumah Yanto."
"Makanya saya kaget betul katanya dia ikut terlibat pembunuhan ini. Kok tega dia bunuh kakak saya, yang juga keluarganya," ungkap Saripon.
Baca: Dua Pembantai Satu Keluarga yang Tewas Akhirnya Ditangkap, Ini Foto Wajahnya
Warga Pasar II Barat Marelan ini mengatakan, tidak bisa memastikan lebih jauh apakah pembunuhan Riyanto ada kaitannya dengan masalah warisan atau tanah yang dijelaskan Wagiman dan Ruslan.
"Keluarga kan dapat ganti rugi tanah sekitar Rp 270 juta. Ya, uangnya itu habis gara‑gara si Andi itu," ungkap Saripon.
Setelah mendapatkan bagian uang ganti rugi tanah yang cukup besar, kenapa dia meminta lagi kepada Riyanto?