Seorang Ibu Yakin Pengemis Disabilitas di Video Viral Ini Adalah Anaknya yang Hilang
Satu keluarga dari Shandong, China, percaya bahwa mereka akhirnya menemukan putri mereka yang telah lama hilang.
TRIBUN-MEDAN.com-Setelah berulang kali menonton video tentang seorang pengemis cacat bernyanyi di jalan, satu keluarga dari Shandong, China, percaya bahwa mereka akhirnya menemukan putri mereka yang telah lama hilang.
15 tahun yang lalu, Mou Cuicui lari dari rumahnya di Guanrao County. Keluarganya belum mendengar kabar darinya sejak itu.
Baru-baru ini adik lelakinya menonton sebuah video yang viral seorang pengemis di jalan di provinsi Guizhou.
Dia berpikir bahwa wanita itu tampak familiar, lalu menunjukkan video ke seluruh keluarganya.

Seperti dikutip dari shanghaiist.com, setelah menontonnya berulang-ulang, keluarga Mou meyakini bahwa pengemis dalam video tersebut adalah Cuicui mereka yang hilang. Namun, mereka tidak yakin karena ketika Cuicui meninggalkan rumah lebih dari satu dekade yang lalu, dia adalah seorang gadis normal, sehat, 165cm tingginya. Sementara wanita dalam video itu hilang kedua lengan dan kakinya.
Tapi ketika ibu Cuicui menonton video ini, dia mulai terisak, dan percaya bahwa dia sedang menonton gadis kecilnya yang hilang.
Keluarga mengirimkan permohonan bantuan dari netizens yang akhirnya langsung merespon. Cerita tentang kisah ini sudah dikomentari lebih dari 50.000 kali dan dilihat 70 juta kali di media sosial Weibo.
Salah satu pengguna web mengatakan kepada keluarganya bahwa ia telah melihat wanita itu di sebuah pasar di Zunyi beberapa hari yang lalu, tapi tidak yakin di mana dia sekarang.
Sementara itu, polisi Zunyi setempat telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut, dan melacak wanita yang mengambil video viral itu.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia pernah melihat wanita itu mengemis di jalan selama dua hari berturut-turut, tetapi sekarang tidak pernah melihatnya lagi.
Sementara itu, warga lainnya mengatakan kepada polisi bahwa wanita dalam video itu tinggal di seberang tempat tinggalnya, dan tidak mungkin gadis yang lari dari Shandong. (*)