Pembunuhan Sadis

Keji! Andi Lala Terlebih Dahulu Ajak Riyanto Nyabu, Saat Lengah Satu Keluargapun Dibantai

Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Nurfallah mengatakan pada Bulan Februari 2017 lalu Andi Lala pernah menyerahkan uang kepada Riyanto.

Tribun Medan/Victory
Enam pelaku pembunuhan saat paparan pelaku pembunuhan satu keluarga di Mabar Medan pada hari Senin, (18/04/2017) di Aula Tribrata Polda Sumut. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Mustaqim Indra Jaya

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Polda Sumatera Utara menyebutkan pembunuhan sadis sekeluarga yang terjadi di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/4/2017) lalu dilatarbelakangi persoalan utang piutang.

Korban Riyanti memiliki utang sebesar Rp 5 juta kepada Andi Lala.

Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Nurfallah mengatakan pada Bulan Februari 2017 lalu Andi Lala pernah menyerahkan uang kepada Riyanto untuk membeli sabu-sabu.

Namun, hingga pelaku mengeksekusi korban sabu yang diminta tidak kunjung tersedia.

Baca: Terungkap! Ini Motif Andi Lala Habisi Nyawa Riyanto dan Keluarganya dengan Cara Keji

Baca: Mengejutkan, Andi Lala Pembantai Satu Keluarga Terlibat Bunuh Selingkuhan Istri Pada 2015

Baca: Misteri Perempuan Berkerudung Hitam dan Sebuah Alu dalam Pembunuhan Sadis Sekeluarga

Baca: Diberi Hadiah Boneka dan Tas Sekolah oleh Wali Kota, Kinara Tiba-tiba Mau Bicara

Kinara (4 tahun), korban selamat, menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Medica Medan, Minggu (9/4/2017). Pembunuhan keji merenggut semua keluarga balita tersebut. Ayah, ibu, dua kakak dan neneknya meninggal akibat kekejian penjahat beraksi di rumah mereka, Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli. (Hand-over)
Kinara (4 tahun), korban selamat, menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Medica Medan, Minggu (9/4/2017). Pembunuhan keji merenggut semua keluarga balita tersebut. Ayah, ibu, dua kakak dan neneknya meninggal akibat kekejian penjahat beraksi di rumah mereka, Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli. (Hand-over) (HO)

"Menurut pengakuan Andi Lala, Riyanto dan dirinya sama-sama pemakai sabu. Jadi diserahkan uang 5 juta kepada korban tapi tak kunjung tersedia. Ketika terus ditanya soal sabu, pelaku malah dimarahi oleh korban," ungkap Nurfallah, Senin (17/4/2017).

Hal itu membuat tersangka dendam hingga merencanakan perampokan dan pembunuhan terhadap Riyanto pada Jumat (7/4/2017) termasuk menyediakan peralatan yang digunakan untuk mengeksekusi korban.

"Jadi sebelum datang ke rumah Riyanto, Andi Lala membeli paket sabu senilai Rp 300 ribu untuk dikonsumsi bersama korban. Begitu korban lengah langsung dieksekusi pelaku," katanya.

Nurfallah menyebutkan akan terus mendalami kasus yang menewaskan Riyanto, Sri Ariyani, Sumarni, Naya dan Gilang serta satu korban kritis, Kinara.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved