Bom Kampung Melayu
Ada Pria Mencurigakan Mondar-mandir Bawa Ransel di Lokasi Sebelum Ledakan Terjadi
"Kayak nyari tempat sasaran yang ramai. Saat ledakan pertama, polisi-polisi lagi istirahat makan," ujar Maruli
TRIBUN-MEDAN.com - Maruli Situmorang, pedagang minuman di sekitar lokasi ledakan, sempat melihat pria mencurigakan yang mondar-mandir di sekitar lokasi ledakan, Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (25/5/2017), sekitar pukul 21.00 WIB
Sehari-hari Maruli berdagang minuman, tepat di belakang Halte Busway Transjakarta, Kampung Melayu.
Satu jam sebelum peristiwa ledakan, Maruli mengaku melihat pria mencurigakan dengan tinggi sekitar 170 cm, rambut cepak, kulit gelap, mengenakan pakaian hitam dengan menggendong ransel, mondar-mandir di sekitar halte.
Baca: Sanksi Dijatuhkan, Arsenal Tanpa Koscielny di Final Piala FA
Baca: Ada Potongan Kepala Orang di Shelter TransJakarta Kampung Melayu
Baca: Jumlah Polisi Meninggal Akibat Bom Kampung Melayu Bertambah jadi 3 Orang, 2 Pelaku Tewas
"Kayak nyari tempat sasaran yang ramai. Saat ledakan pertama, polisi-polisi lagi istirahat makan," ujar Maruli di lokasi ledakan, Rabu (25/5/2017).
Begitu mendengar ledakan, warga yang memenuhi halte langsung panik. Berusaha melarikan diri, apalagi setelah melihat potongan kepala pria bergelinding di Halte Busway pintu Ancol.
Polisi yang berada di sekitar lokasi, berusaha menyelamatkan korban yang terluka akibat ledakan pertama.
"Ada pengamen kakinya putus," kata Maruli.
Tapi, belum sempat menyelamatkan korban, terjadi ledakan kedua yang mengakibatkan beberapa polisi terkena dampaknya.
"Selang lima menit ada bom kedua, polisi sudah evakuasi korban luka. Setelah 30 menit, baru ramai polisi," kata Maruli.
(Tribunnews/Dennis Destryawan)