Kecelakaan Maut
Tragis, Indra dan Dua Anaknya Tewas Terseret Truk, Keluarga Herankan Kelakuan Sopir
Nasib nahas dialami Indra Subahan Purba (44) tahun serta dua anaknya yang masih kecil, Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (8). Tragis
TRIBUN-MEDAN.com - Warga Kota Medan sontak dihebohkan tragedi lakalantas maut di Minggu pagi. Nasib nahas dialami Indra Subahan Purba (44) tahun serta dua anaknya yang masih kecil, Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (8).
Bapak dan dua anaknya itu digilas truk trailer saat menunggu lampu merah di simpang Jalan Amal, Ring Road, Minggu (28/5/2017) pagi.
Baca: Imbas Serpihan Bom, Jihan: Ada Kawat Masuk, Sekitar 5 Sentimeter
Baca: Wanita Tanpa Busana Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Hotel
Baca: Astaga, Gara-gara Kecanduan Seks, Wanita Ini Nekat Cari Pria Tiap Istirahat Kantor
Akibat ditabrak dan diseret truk hijau yang diduga rusak remnya itu, ketiganya meninggal. Satu anak Indra, Afia Rodiah (10), patah kaki kanannya dan sedang dirawat di rumah sakit.
Korban luka lainnya adalah M Safikri (14) warga Jalan Marelan Perumahan Gua Persada Dua, Aldon Sinambela (47), dan Ida Parwita Sari (41).
Keluarga korban, Deny, mengatakan Indra sehari-harinya adalah penjual ikan di Pasar Sei Kambing.
Ia menuturkan, korban tidak berjualan karena pasar masih sepi karena masih hari kedua puasa. Mereka berangkat menggunakan sepeda motor matic merek Honda Scoopy.

"Karena masih sepi tidak berjualan hari ini. Jadi diajaknya anak-anaknya jalan-jalan setelah subuh di sekitaran Jalan Ringroad kan masih sepi itu," ungkapnya kepada tribun-medan.com di RS Adam Malik Medan.
Kerabat korban yang lain, mariadi, mengatakan, keponakannya Afia, bisa selamat karena langsung terpental jauh walaupun akhirnya kakinya patah.
"Via masih tidur, dari tadi merasa kesakitan pada bagian kaki. Wajahnya penuh luka dan kaki kanannya patah tebu. Saya lemas mendengar kabar ini," ujar Mariadi di Rumah Sakit Sari Mutiara.

Teriakan Memilukan
Menurut seorang saksi, Mahlil Muhammad saat kejadian, orang-orang mendengar teriakan memilukan dari seorang anak kecil.
"Ada yang mendengar teriakan anak itu, yang meneriakkan bapaaak," ujar Mahlil.