Saat Keputusan Menugaskan Helikopter Basarnas ke Dieng Dipertanyakan
Kepala Kantor Basarnas Jateng Agus Haryono mengungkapkan alasannya mengirim helikopter HR 3602 dan kru ke wilayah Kawah Sileri, Dieng.
TRIBUN-MEDAN.com, SEMARANG - Kepala Kantor Basarnas Jateng Agus Haryono mengungkapkan alasannya mengirim helikopter HR 3602 dan kru ke wilayah Kawah Sileri, Dieng. Pengiriman ke lokasi bencana itu demi respons cepat untuk mengantisipasi munculnya korban jiwa.
"(Pengiriman helikopter) mendesak, berdasarkan penilaian kami, berdasar pengalaman dulu ada (letupan kawah) yang memakan korban. Kami semata ingin bertindak cepat, memangkas waktu mengantisipasi hal buruk terjadi," kata Agus menjawab pertanyaan anggota Komisi V DPR RI di Semarang, Selasa (4/7/2017).
Jauh sebelum mengusulkannya, helikopter itu setiap hari bersiaga di posko di pintu exit toll Gringsing. Helikopter itu ikut melakukan proses pemantauan arus mudik dan balik Lebaran. Pada siang hari, helikopterstandby di Gringsing.
Namun ketika malam, helikopter bermalam di Lanumad Ahmad Yani Semarang. Helikopter itu juga saat operasi Lebaran ikut memantau lalu lintas di jalur Brebes, Grinsing.
Pada Minggu (2/7/2017) pagi, helikopter itu masih melakukan pemantauan arus balik sampai Brebes dan bersiaga di Gringsing.
"Kurang lebih jam 1 siang, kami terima informasi grup WhatsApp ada letusan di kawah Dieng. Kami pantau perkembangan ada 17 korban dievakuasi di Puskesmas. Kami berkomunikasi dan memantau, ada kemungkinan letusan susulan," tambahnya.
"Saya selaku kepala, bertindak. Sesuai tupoksi memberi pelayanan SAR cepat, kami konsen tiba secara cepat, menyelamatkan para korban. Belajar dari letusan kawah, pengunjung Dieng ramai, dianalisa perlu menugaskan heli untuk perbantuan," kata dia.
Setelah memutuskan mengirim, Kepala Basarnas Jateng kemudian berdiskusi dengan awak penerbang terkait kesiapan terbang di lokasi kawah Sileri.
Baca: Kapolri: Di Laporannya Tertulis Kaesang, Tidak Menyebutkan Siapa Dia
Dari komunikasi itu didapat kesimpulan bahwa pilot berani terbang. Selain itu, jarak dari Grinsing ke kawah Sileri juga tidak terlalu jauh ketika menggunakan jalur helikopter.
"Pilot bilang berani dan aman, 20 menit sampai lokasi. Kami minta izin menggerakkan ke lokasi. Dan mengirim heli beserta tim rescue ke lokasi," ucapnya.
Pihak Basarnas juga menampik anggapan jika nantinya muncul korban, namun pihaknya tidak dilakukan antisipasi. Helikopter pun disiapkan untuk ke lokasi.
"Jangan sampai ada anggapan helikopter di Gringsing tidak bergerak, sementara ada kemungkinan masih ada letupan untuk penyelamatan," kata dia.
Pada akhir penjelasan alasan itu, Agus mengatakan bahwa semua keputusan akhir penerbangan ada di tangan pilot.
Dipertanyakan