Merdeka Walk Mau Ditutup, Ini Komentar Karyawan yang Bekerja di Sana
"Anak saya sudah satu, gaji saya cukuplah untuk biaya sehari-hari. Kalau ini ditutup saya tak tahu mau kerja apa. Saya di sini cuma tukang antar.."

Laporan Wartawan Tribun Medan / Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ditemui di kompleks Merdeka Walk, pegawai restauran berinisial AT tak ingin Merdeka Walk ditutup.
Isu penutupan Merdeka Walk dilontarkan perwakilan Fraksi PDIP DPRD Medan Boydo Panjaitan dikarenakan temuan tunggakan pembayaran retribusi sewa tanah oleh pengelola Merdeka Walk senilai Rp 1,9 miliar.
Baca: Malaysia Curang di SEA Games, Petugasnya Juga Bentak dan Tahan Paspor Anggota DPRD Ini
"Janganlah ditutup, kami mau kerja di mana? Pengelola bayarlah retribusi itu," ucap AT yang mengaku sudah tiga tahun bekerja di Merdeka Walk, Jumat (25/8/2017).
Hal yang sama juga disebutkan karyawan lainnya berinisial PA, kepada Tribun ia mengaku sudah lima tahun bekerja di Merdeka Walk.
Baca: Partai Demokrat Usul Dua Nama Sebagai Wakil Wali Kota Pendamping Hefriansyah
Pendapatan PA pun pas-pasan, namun apabila Merdeka Walk ditutup ia khawatir bakal kehilangan pekerjaan.
"Anak saya sudah satu, gaji saya cukuplah untuk biaya sehari-hari. Kalau ini ditutup saya tak tahu mau kerja apa. Saya di sini cuma tukang antar makanan, tak punya keterampilan," tutur PA.
Merdeka Walk dikelola oleh PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) sejak 12 tahun yang lalu dan berakhir pada 2025.
-
Edy Rahmayadi Berencana Tutup Merdeka Walk dan Kembalikan Fungsinya ke Area Olahraga Warga Medan
-
Harga BBM Turun Hingga Rp 800 Per Liter, Namun Warga Masih Mengeluh Premium Langka
-
KPU Medan Buka 172 Posko Pindah Memilih
-
KPU Kota Medan Imbau Warga Jangan Tunda Pengurusan Pindah Memilih
-
Warga Lintas Kawasan Danau Toba Desak Penutupan PT Aquafarm Nusantara