Kronologi Catur, Suporter Timnas, Tewas Terkena Petasan Usai Selamatkan Keponakannya
Catur Juliantono (32) tewas terkena tembakan petasan di Stadion Patriot Candrabhaga ketika sedang menyelamatkan keponakannya.
TRIBUN-MEDAN.com - Catur Juliantono (32 tahun), tewas terkena tembakan petasan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat.
Catur meninggal terkena petasan saat menonton pertandingan sepakbola antara Timnas Indonesia melawan Fiji, Sabtu (2/9/2017). Ia meninggal ketika sedang menyelamatkan Haikal, 13 tahun, keponakannya.
Pria 32 tahun itu disebut meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Jenazahnya sudah dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB di TPU Kampung Sumur, Jakarta Timur.
Ayah mertua Catur, Nurhasan, menceritakan kronologi berdasarkan cerita Haikal.
Haikal merupakan anak Nurhasan yang masih berusia 13 tahun.
Dia ikut diajak Catur menonton pertandingan timnas.
Selain Haikal, sepupu Catur, Taufik (13), juga ikut menonton pertandingan itu.
Baca: VIDEO: Detik-detik Raisa dan Hamish Daud Bersanding Lepas Status Lajang Saat Resepsi Nikah
Baca: Raisa Nikahi Hamish Daud, Sang Mantan, Keenan Pearce Galau? Matikan Kolom Komentar
Baca: Yuk Lihat Foto-foto Pernikahan Raisa dan Hamish Daud yang Sudah Sah Jadi Suami Istri
"Ceritanya itu tahu-tahu petasan itu lewat di depan muka anak saya Haikal," ujar Nurhasan di Jalan Kampung Subur, Klender, Minggu (3/9/2017).
Nurhasan mengatakan petasan itu pun mengarah ke Taufik yang duduk di samping Haikal.
Namun, Catur langsung mendorong Taufik agar tidak terkena petasan itu hingga akhirnya mengenai pelipis kiri Catur.
"Tadinya mau kena Taufik, tapi didorong (oleh Catur) dan kena kepalanya," kata Nurhasan.
Kabar mengenai Catur pun sampai ke telinga keluarga di rumah tidak lama setelah itu. Haikal lah yang menghubungi keluarga tentang kabar Catur.
