Dairi Unggul

Tokoh Masyarakat Dairi: Pesta Demokrasi Kali Ini Harus Melangkah Maju pada Pembangunan

Dr Eddy Keleng Ate Berutu, terlibat langsung dalam diskusi publik yang dilaksanakan di Gedung Bina Graha Komplek Istana Kepresidenan.

DR Eddy Berutu bersama pembicara dalam Diskusi publik yang digelar dengan tema "Bhinneka Tunggal Ika Penghuni Rumah NKRI" di Kantor Staf Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/9/2017). 

TRIBUN-MEDAN.com-Salah seorang tokoh sekaligus bakal calon bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu, terlibat langsung dalam diskusi publik yang dilaksanakan di Gedung Bina Graha Komplek Istana Kepresidenan.

Diskusi publik yang digelar dengan tema "Bhinneka Tunggal Ika Penghuni Rumah NKRI" di Kantor Staf Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/9/2017), memberikan nuansa berbeda.

Diskusi menghadirkan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt Darwin Lumbantobing, dosen Pascasarjana Universitas Pelita Harapan Dr Emrus, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Selain itu diskusi juga dihadiri langsung tokoh-tokoh dari daerah yang langsung ke Jakarta.

Para tokoh di daerah begitu antusias untuk mengikuti diskusi publik tersebut dan menegaskan kembali nilai-nilai yang mereka jiwai selama ini tentang Pancasila dan keberagaman.

"Ini kan nilai yang sudah melekat dan mereka jiwai selama ini, dan itulah tatanan yang mereka sudah dengan susah payah bangun. Tidak hanya oleh tokoh dari Dairi saja saya pikir, tokoh-tokoh dari daerah lain juga demikian," ujar Dr Eddy Keleng Ate Berutu.

Menurutnya, diskusi ini strategis karena melibatkan tokoh dari daerah yang sering bersentuhan langsung dengan masyarakat sebagai sosok panutan dan teladan.

Eddy Berutu menambahkan, diskusi ini adalah langkah mengantisipasi kemunduran kita dalam berdemokrasi pada waktu yang lalu-lalu, dimana ruang publik penuh ujaran kebencian dan sentimen SARA.

"Saya ingin contohkan diri saya sendiri, saya akan ikut bertarung dalam pilkada kabupaten Dairi 2018 tahun depan. Saya komit akan membangun ruang publik kita dengan hal yang sejuk, menginspirasi, optimis dan konitmen kita bagaimana masyarakat merasa bertanggunjawab penuh atas perubahan dan pembangunan, tidak malah berpikir yang tidak produktif dan membuat sekat-sekat. Atas alasan apapun memecah-belah masyarakat itu tidak dibenarkan," tutup Eddy. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved