Lelang Perawan, 5 Fasilitas Layanan yang Ditawarkan Nikahsirri.com Milik Aris Wahyudi

Sebagai perangkat jejaring yang mengklaim sebagai biro jodoh online ada 5 layanan yang ditaarkan situs NikahSirri.com

nikahsirri.com
Situs nikahsirri.com 

TRIBUN-MEDAN.com - Polisi telah menangkap Aris Wahyudi, pemilik sekaligus pendiri situs www. nikahsirri.com yang ramai dibicarakan media sosial saat ini.

Aris ditangkap polisi pada Minggu (24/9/2017) dinihari.

"Pada Minggu dinihari sekitar pukul 02.30 WIB Tim Cybercrime Krimsus Polda Metro Jaya menangkap tersangka dugaan tindak pidana ITE dan atau pornografi serta perlindungan anak."

Demikian penjelasan Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangan tertulis seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Penangkapan tersangka Aris terjadi setelah Tim Cybercrime Krimsus Polda Metro Jaya menemukan situs www.nikahsirri.com pada 22 September 2017 lalu.

Situs tersebut berisikan konten pornografi yang menawarkan fasilitas lelang perawan dan juga menyediakan jodoh serta wali.

"Pada saat ditangkap, yang bersangkutan mengakui perbuatannya dalam membuat dan memiliki website www.nikahsirri.com yang mengandung unsur pornografi dan eksloitasi anak serta wanita."

Namun apa yang ditawarkan oleh Aris di dalam situsnya? Seperti yang dikutip dari Situs nikahsirri.com, sebagai perangkat jejaring yang mengklaim sebagai biro jodoh online ada 5 layanan yang ditaarkan situs tersebut yakni:

1. Lelang Perawan
2. Mencari istri
3. Mencari suami
4. Mencari penghulu
5. Mencari saksi

I.     LELANG PERAWAN

Lelang perawan sebenarnya bukan hal yang asing bagi bangsa Indonesia. Lelang yang memperebutkan  "gadis yang masih suci" ini adalah tradisi yang banyak berlaku di berbagai wilayah nusantara ini. Di daerah Jawa Tengah, lelang perawan ini dikenal dengan istilah "bukak klambu" (membuka kelambu).

Tradisi asli Indonesia yang hampir punah ini, kembali naik daun setelah kisahnya dengan apik diangkat oleh penulis terkenal asal Banyumas, yaitu Ahmad Tohari, dalam sebuah novel berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk" yang legendaris itu. Masyarakat juga bisa menikmati secara visual cerita Ronggeng Dukuh Paruk, karena novelnya sudah diadaptasi dalam sebuah film berjudul "Sang Penari" dimana tokoh utamanya, yaitu ronggeng bernama Srintil, diperankan oleh Prisia Nasution.  

Jadi, penyelenggaraan layanan  lelang perawan oleh  program NikahSirri ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk melestarikan budaya asli Indonesia yang ketimuran dan adiluhung.

Adanya globalisasi, telah membuat benturan budaya di negeri kita. Bila digeneralisasikan, maka ada dua kelompok besar; yang pertama adalah mereka yang menyebut diri sebagai kaum feminis yang selalu memberikan cap buruk pada  tradisi lelang perawan.  Menurut mereka, lelang seperti ini sama saja dengan memberikan aroma materialisme dalam hubungan cinta/seks. Bagi mereka, keperawanan yang benar adalah diserahkan hanya "atas nama cinta" semata. Terdengar indah, namun bagaimana kenyataannya?

Kelompok kedua, adalah orang-orang seperti kami, yang biasa disebut kaum tradisionalis yang ingin mempertahankan budaya asli Indonesia, seperti tradisi "bukak klambu (membuka kelambu)" Bagi kami, lelang perawan adalah sebentuk penghargaan besar bagi wanita. Dengan banyaknya pria berusaha keras saling bersaing, serta rela mempertaruhkan harta yang dimilikinya, ini tentu saja adalah sebentuk penghormatan untuk perawan yang telah berhasil mempertahankan kesuciannya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved