Keluarga Ridwan Limbong Sopir Grab yang Tewas Dibegal: Tembak Mati yang Masih Buron

Laporan Wartawan Tribun Medan/Royandi Hutasoit

TRIBUN,MEDAN.com, MEDAN -Sasmita Simanjuntak, ibu pengemudi Grab Bike yang tewas ditikam begal, Ridwan Limbong, hadir dalam paparan Kapolda Sumut tentang pengungkapan kasus pembegalan yang terjadi secara berturut-turut di Kota Medan.

Dalam paparan yang dilakukan di Rumah Sakit Bayangkara Polda ini, Sasmita Simanjutak mengutarakan terima kasihnya kepada polisi yang telah berhasil menangkap dan menembak mati pelaku pembegalan anaknya.

"Terima kasih pak Kapolda sudah menangkapnya. Saya harap yang masih lolos itu segera ditangkap," ujarnya, Selasa (25/9/2017).

Kemudian ditanggapai Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw dengan menyampaikan jajaranya masih melakukan pengejaran.

Kepada wartawan, Sasmita menuturkan bahwa pelaku yang belum ditangkap tersebut dia minta tembak mati. Begitu juga yang sudah tertangkap kalau bisa ditembak mati juga.

"Tembak mati saja yang masih hidup itu. Geram saya melihatnya tadi. Yang lari itu jangan biarkan hidup," ujarnya.

Sebelumnya terjadi pembegalan supir grab berturut-turut dalam dua hari. Pertama Ridwan Limbong pengemudi Grab Bike dan David Simanjutak pengemudi Grab Car. Kedua supir grab ini tewas di tempat.

Pelaku pembegalan Grab Bike yang diamankan polisi berjumlah tiga orang, dua pelaku tewas yaitu ZE (25) dan H (22) dan satu orang masih buron. Sedangkan pelaku pembegalan Grab Car ada dua orang yang ditembak mati polisi yaitu Ari dan Rizky.

Sebelumnya Ridwan Limbong mendapat orderan  pada Sabtu (23/9/2017) dari pelaku pembunuhnya bernama Lando. Setelah di depan Hotel Pardede. Rekan Lando yaitu ZE (25) H (22) dan A datang memepet korban dan merampas sepeda motor dan mengunjamkan pisau ke tubuh Ridwan Limbong.