PTPN II Bantah Limbah Bocor, Warga: Kami Minta Ganti Rugi, Ikan Banyak Mati
Pihak Direksi PTPN II Tanjung Morawa membantah terjadi masalah pada sistem pengolahan limbah sawit
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
Laporan Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM- Pihak Direksi PTPN II Tanjung Morawa membantah terjadi masalah pada sistem pengolahan limbah untuk Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Pagar Merbau PTPN II.
Staf Humas Direksi PTPN II Tanjung Morawa, Sutan Panjaitan menyebut tidak ada kebocoran pipa.
"Sampai sekarang hasil pembicaraan terakhir masih aman, gak ada pipa atau yang lainnya bocor. Ya kalau ada masalah kecil diluar dugaan kita ya tidak tahulah. Itukan sudah di luar sepengetahuan kita dan bukan faktor kesengajaan,"kata Sutan Panjaitan, Kamis, (28/9/2017).
Baca: Suami Istri Dibantai di Sipirok, Parlindungan Tewas Mengenaskan, Helmy Kritis dan Dirujuk ke Medan
Baca: HEBOH! Pagi Tadi, Ada Lagi Penemuan Mayat, Apa Korban Pembunuhan?
Ia menyebut, selama ini Dinas Lingkungan Hidup juga sering melakukan peninjauan ke pabrik. Disebut selama ini semua masih dalam batas kewajaran dan belum ada temuan.
"Yang jelas kita tetap perhatikanlah lingkungan masyarakat. Kalau untuk masalah ganti rugi ya tunggu bukti-bukti dululah. Kalau ada yang berkeyakinan (PTPN II penyebabnya) ya boleh saja, tapikan harus ada pembuktian,"kata Sutan.
Peternak ikan keramba yang ada di sungai kenang Desa Sukamandi Hulu, Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deliserdang sebelumnya menuding kalau ikan di keramba mereka bermatian karena adanya perubahan warna air sungai dan sekarang sudah menjadi warna hitam.
Warga menyebut, air berubah warna karena diduga PKS membuang limbahnya ke sungai dan membuat ribuan ikan warga mati.
"Kami sudah datangi itu pabriknya. Kami mau minta ganti rugi ya karenakan sudah banyak ikan warga yang bermatian termasuk ikan saya sendiri,"kata Abdullah Kades Sukamandi Hulu. (dra/tribun-medan.com)
