Kakek 73 Tahun Biayai Perobatan Anak dari Memungut Botol Plastik Bekas, Ali: Pantang Meminta-minta
Wartawan Tribun-medan.com mendatangi Ali yang sedang memungut dahan kayu yang terdapat di pinggir jalan.
Laporan Tribun Medan, M Fadli
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Ali Umar, pria berusia 73 tahun ini masih gigih mencari rezeki di Kota Medan.
Dengan gerobak kayu beroda tiga hasil buatan tangannya, ia berjalan menyusuri jalanan Kota Medan. Ia mengumpulkan botol plastik bekas untuk dijualnya kembali.
Wartawan Tribun-medan.com mendatangi Ali, Sabtu (28/10/2017) saat sedang memungut dahan kayu yang terdapat di pinggir jalan.
Ia mengaku dahan kayu ini untuk kayu bakar agar istrinya bisa memasak.
Ia bersama istrinya tinggal di Jalan TB Simatupang simpang PDAM, Sunggal, Medan, mengaku sudah 14 tahun menjalani pekerjaan ini.
Dari mengumpulkan plastik bekas , satu hari Ali bisa mengumpulkan uang Rp 10 ribu – Rp 15 ribu per hari.
Ali mengatakan uang yang didapatnya ini untuk kehidupan sehari-hari, jika memiliki rezeki berlebih uangnya digunakan untuk berobat anaknya yang sejak kecil mengalami keterbelakangan mental.
Baca: RESMI! Bandara Silangit Layani Penerbangan Internasional
Ali mengatakan, tidak ingin menjadi peminta-minta, karena baginya selagi ia sehat akan terus bekerja walaupun hanya seperti ini.
“Saya walaupun sudah tua seperti ini, pantang rasanya meminta-minta seperti yang di persimpangan lampu merah. Saya terus bekerja meski seperti ini, setidaknya halal dan tidak mencuri,” ujarnya.
Ali juga menambahkan jika pekerjaan yang ia jalani tidak memakai modal, hanya semangat untuk menghidupi keluarganya.
Ali bercerita kalau dulu ia bekerja sebagai kuli angkat pasir, namun faktor usia membuatnya tidak sanggup untuk bekerja yang memakai tenaga ekstra.
Ali kemudian meneruskan perjalanannya dengan mengumpukan botol-botol plastik dan bahan yang tidak terpakai asal bisa dijual kembali.(*)