Usulan Jokowi Soal Kurikulum Pekerjaan Rumah Siswa Ditentang Anggota DPRD Medan
Wacana Presiden Joko Widodo memasukkan kegiatan sosial dalam kurikulum pekerjaan rumah (PR) bagi siswa sekolah segala

Laporan Wartawan Tribun Medan / Ryan Achdiral Juskal
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wacana Presiden Joko Widodo memasukkan kegiatan sosial dalam kurikulum pekerjaan rumah (PR) bagi siswa sekolah segala tingkatan dianggap tidak perlu.
Hal ini diungkapkan anggota Komisi B DPRD Medan, Surianto. Menurutnya usulan Jokowi tidak perlu dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota.
Pasalnya di usia sekolah, pelajar harus fokus pada mata pelajaran dan pendidikan mereka. Sementara kegiatan sosial yang disarankan tersebut, bisa dilakukan di luar jam sekolah maupun sekolah masing-masing.
"Memang, sejak kecil harus sudah ditanamkan kepedulian sosial kepada para siswa. Apakah itu menjenguk orang sakit maupun kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan. Tapi itu kan tidak harus masuk dalam kurikulum. Siswa, bisa melakukan kegiatan itu usai jam sekolah di akhir pekan," ungkapnya, Senin (6/11/2017).
Baca: Dari pada Ugal-Ugalan di Jalan, Yok Gabung ke Komunitas Tosca Chapter Medan
Politisi Gerindra ini menambahkan, menjenguk teman sakit, tetangga maupun kegiatan sosial lainnya tidak harus dipaksakan kepada para siswa. Semua kepedulian itu akan muncul dengan sendirinya, jika siswa tersebut memiliki rasa kepedulian yang tinggi.
"Bicara kegiatan sosial adalah bicara tentang hati atau panggilan jiwa. Bukan kewajiban. Di rumah pun, para siswa itu sudah dibekali rasa kepedulian yang tinggi oleh orangtua mereka. Nah, ketika di sekolah, giliran tugas guru lah untuk menanamkan rasa kepedulian itu kepada siswanya," ujarnya.
Baca: Pungli Warga saat Pengurusan Surat Tanah, Kepala Desa Dipenjara Tujuh Bulan
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo mengeluarkan pendapat agar Kementerian Pendidikan memasukkan kegiatan sosial, dalam kurikulum atau mewajibkan siswa untuk menjenguk tetangga sakit, memberi warga miskin, hingga melakukan kegiatan bakti sosial.
Kegiatan tersebut, bertujuan untuk menumbuhkan kembangkan sikap tenggangrasa, memupuk kerukunan di masyarakat dan pembangunan karakter.
Sementara itu menurut Qualicare Ottawa, tujuan positifnya adalah agar para siswa mudah berinteraksi dengan orang lain dan membangun persahabatan.(*)
-
Komisi C DPRD Medan Sebut Pasar Kampung Lalang Bisa Diserahterimakan, Ini Alasannya
-
RESPONS Mahfud MD terkait Siswa Kurang Ajar Bully hingga Tantang Duel Guru di Kelas & Kabar Terkini
-
Mengaku Diperas Pegawai PD Pasar, Pedagang Pasar Marelan Mengadu ke DPRD Medan
-
NASIB GURU Ditantang Murid Kurang Ajar, Sang Guru Nyaris Dipukul dan Jadi Bahan Tertawaan di Kelas
-
Dzulmi Eldin Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Anggota DPRD Medan Bangkit Sitepu