Setelah Poskonya Dibakar, Ketua Pemuda Pancasila Akui Anggotanya Aniaya Anggota TNI
Aries juga berencana menemui pimpinan TNI untuk membicarakan proses perdamaian antara kedua belah pihak.
Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari saat dihubungi mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan tersebut.
Aries mengungkapkan kejadian ini diduga berawal dari peristiwa penganiayaan anggota TNI AU di lapak penjualan durian di Jati Asih beberapa waktu lalu.
"Terjadinya peristiwa ini berimbas dari rentetan peristiwa beberapa waktu lalu di mana ada anggota PP yang kita tidak inginkan terjadi. Masalah durian," ucap Aries yang ditemui Rabu (28/3/2018).
Meski belum secara pasti mengetahui pelaku pembakaran, Aries meyakini peristiwa ini saling terkait. Aries berencana memilih jalan damai dengan pihak TNI terkait kesalahan yang dilakukan anggotanya.
"Bagaimana pun TNI adalah bapak yamg melahirkan PP. Saya minta kepada seluruh anggota PP baik yang melakukan maupun yang tidak melakukan kekerasan, untuk meminta maaf kepada TNI. Saya sebagai ketua memohon maaf pada TNI," ucap Aries.
Kondisi posko ormas dan kendaraan yang terbakar di Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (28/3/2018)(Kompas.com/Setyo Adi)
Dua anggota TNI terluka karena dikeroyok oknum organisasi masyarakat (ormas) di sebuah lapak durian, Jalan Jati Kramat, Jati Asih, Bekasi, Rabu (21/3/2018).
Kejadian bermula saat Ade Septiyanto yang merupakan anggota TNI berpangkat praka tengah menunggu dagangan duriannya di Jalan Jati Kramat, tepatnya di depan Giant Jatiasih, Bekasi. Aldi Pratama bersama rombongannya yang berjumlah 15 orang kemudian datang ke tempat itu.
Baca: Profil Maria Simorangkir Indonesian Idol 2018, Menghentakkan Dunia saat Taklukkan Lagu Never Enough
Baca: Bahas Soal Ini, Besok Gelar Kongres Umat Islam di Medan, Amin Rais, Kivlan Zein, & Yusril Akan Hadir
Baca: Kisah Istri Djarot saat Suami Dipercayakan Jadi Cagub Sumut, Dikira Anak Pertamanya!
Mereka mengaku sebagai anggota ormas. Aldi meminta sembilan buah durian kepada korban. Permintaan tersebut dilakukan dengan cara kasar dan memaksa.
"Korban kemudian menolak karena itu barang dagangan. Permintaannya juga banyak, korban merasa bisa rugi kalau mengabulkan permohonan pelaku. Di situ pelaku merasa tersinggung," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto.
Warga melihat-lihat lapak durian yang menjadi tempat kejadian pengeroyokan dua anggota TNI di Jati Makmur, Jati Asih, Jumat (23/3/2018)(Kompas.com/Setyo Adi)
Tersangka pelaku kemudian mendorong dan memukul korban. Kemudian terjadi saling pukul. Saat melihat kejadian tersebut, Hendrik yang juga anggota TNI datang untuk membantu Ade.
Namun karena kalah jumlah, kedua anggota TNI tersebut menjadi korban pengeroyokan gerombolan anggota ormas tersebut. Kelompok Aldi bahkan melemparkan durian ke kedua korban sehingga mengenai wajah dan tubuh mereka hingga luka.