Nelayan Jadi Kurir Narkoba Untuk Menikah

MEDAN,TRIBUN-Tarmizi (28) warga Desa Suka Mulia, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang adalah satu dari belasan tersangka narkoba yang ditangkap petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut. Dari tangannya, petugas menyita 28,18 kilogram sabu yang hendak diedarkan ke Sumatera Utara. Saat diwawancarai sejumlah jurnalis, Tarmizi yang mengenakan sebo hitam lebih memilih menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Ini saya lakukan karena terpaksa saja bang. Kebetulan, saya ini kan nelayan," kata Tarmizi saat dihadirkan dalam gelar pemaparan di Polda Sumut, Jumat (25/5). Saat melaut, Tarmizi kerap diiming- imingi uang yang banyak oleh temannya. Ia sempat tak tahu apa itu sabu.

"Karena saya mau menikah, saya pun mau aja ketika ditawari pekerjaan," ungkap Tarmizi. Ia mengatakan, rekannya bernama Anuwar mengajak dirinya untuk mengantarkan narkoba kepada seseorang di Sumatera Utara. Ketika itu, Tarmizi diiming-imingi upah Rp1,5 juta.

"Janjinya, kalau barang berhasil dikirim, uang itu langsung diberikan ke saya. Ya, saya terpaksa saja bang. Calon isteri mendesak saya untuk segera menikahinya," kata Tarmizi. Kapolda Sumatera Utara, Irjend paulus Watrepauw mengatakan, tersangka Tarmizi ditangkap pada Minggu (20/5) kemarin pukul 20.00 WIB. Ketika melintas di Jalan Lintas Sumatera (Medan) Banda Aceh, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, mobil Kijang Innova BK 1878 BH yang ditumpangi Tarmizi dihentikan petugas.

"Dari dalam mobil tersebut, ditemukan satu tas warna hitam merah yang didalamnya terdapat 19 (sembilan belas) bungkus plastik teh warna hijau bertuliskan tulisan cina merek Qing Shan dan 10 (sepuluh) bungkus plastik teh warna emas bertuliskan aksara Cina," kata Paulus.

Setelah dihitung, katanya, berat narkoba itu mencapai 28,18 kilogram. Rencananya, narkoba itu akan diedarkan di Sumatera Utara. Dari keterangan Tarmizi, ia membawa sabu itu bersama rekannya Anuwar. Namun, Anuwar berhasil lolos ketika penyergapan.(akb)