Kapal Tenggelam
Inilah Fakta Robot ROV Temukan Jasad dan Bangkai Kapal di Kedalaman 454 Meter Danau Toba
Pencarian terhadap korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) lalu terus berlanjut.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pencarian terhadap korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) lalu terus berlanjut.
Setelah menemukan lokasi objek yang diduga KM Sinar Bangun oleh Tim Basarnas bersama "Mahakarya Geo Survey" Ikatan Alumni ITB, kini Basarnas menerjunkan robot Remotely Operated Vehicle (ROV).
Robot ini diterjunkan ke posisi yang diduga KM Sinar Bangun berada pada koordinat 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur.
Adapun posisi kapal diperkirkan pada kedalaman 450 meter di bawah permukaan air.
Untuk menemukan objek yang diduga KM Sinar Bangun tersebut, pihaknya telah menerjunkan alat-alat bantuan dari Angkatan Laut (AL) hingga Badan SAR Nasional untuk survei underwater seperti scansonner, multipin AL.
Berdasarkan keterangan dari unggahan di twitter Humas Basarnas, Rabu (27/6/2018) tampak video robot ROV diterjunkan.
Keterangan video disebutkan, ROV bisa digunakan hingga kedalaman 1000 meter.
"Pemasangan remoted underwater operated vehicle (rov) yg dpt digunakan hingga kedalaman 1000meter..pencarian km sinar bangun ini dipimpin langsung oleh kepala basarnas..mohon doanya agar km sinar bangun bisa segera ditemuakan..avignam jagat samagram," tweet dari Humas Basarnas seperti yang dikutip Tribun Medan.

Visual dasar danau berhasil direkam robot ROV, terlihat ada jasad. (Tribun-Medan.com/HO)
Jika benar posisi kapal tenggelam sudah dipetakan dan visual pun sudah diperoleh, artinya Basarnya tinggal memaksimalkan untuk menanggkat bangkai kapal dan korban tenggelam yang sudah dinantikan para keluarga yang menunggu sanak keluarganya untuk dimakamkan secara layak.
Tumbuhan Ganggang di Danau Toba
Sebelumnya disebutkan, sulitnya mengevakuasi bangkai kapal dan korban yang hilang diduga akibat tumbuhan ganggang yang ada di danau toba.
Diduga para korban terperangkap dalam badan kapal dan atau terbelit oleh ganggang yang tumbuh di dasar danau yang berlembah-lembah tersebut.
Tumbuhan ini disebut seperti hutan lebat yang menghalangi proses evakuasi.