Dipecat PSMS Medan, Djanur Sebut Hal Biasa Dalam Sepak Bola
Djadjang Nurdjaman resmi telah dipecat oleh Manajemen PSMS dari kursi kepelatihan
Penulis: Ilham Fazrir Harahap |
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Ilham Fazrir Harahap
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Djadjang Nurdjaman resmi telah dipecat oleh Manajemen PSMS dari kursi kepelatihan.
Djadjang didepak Jumat (13/7/2018) siang setelah tim Ayam Kinantan menelan kekalahan atas Persipura Jayapura di markasnya sendiri.
Mendapat surat pemecatan tersebut, Djadjang mengaku sudah legowo atas hasil tersebut. Bahkan ia menilai, hal tersebut sudah biasa dalam sepak bola.
"Yang jelas saya terima keputusan ini. Hal ini biasa dalam dunia sepak bola. Masa saya harus menangis, saya punya keyakinan bisa membawa PSMS untuk bangkit dari keterpurukan, namun apa boleh buat ini sudah jadi keputusan mereka," kata Djanur saat dihubungi, Jumat (13/7/2018).
Djanur sebelumnya mengaku hubungan dia dengan pihak Manajemen PSMS sudah tidak baik saat pergelaran Piala Presiden kemarin.
Namun pelatih yang membawa Persib Bandung juara Liga 1 tahun 2014 silam ini enggan menjelaskan permasalahan apa yang terjadi yang membuat hubungannya memburuk dengan manajemen PSMS.
"Yang jelas kemarin hubungan saya sudah tidak enak juga. Kemudian saat saya meminta pelatih fisik dan anjurkan beberapa pemain baru, ditolak. Tapi bagaimana pun saya sudah mencoba berikan yang terbaik," kata Pelatih asal Bandung ini.
Didepaknya Djanur sapaan akrab Djadjang lantaran bobroknya performa PSMS yang menjadi pemuncak dasar klasemen. Hal ini tentu membuat Manajemen untuk segera berbenah dan bangkit dari keterpurukan.
(lam/tribun-medan.com)