Temui Presiden Jokowi untuk Selamatkan Tanah Ulayat, Masyarakat Adat Bawa Kemenyan dan Kopi
Pantauan Tribun, mereka membawa hasil bumi Antara lain, haminjon (kemenyan), andaliman yang merupakan tanaman endemik Tanah Batak

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Arjuna Bakkara
TRIBUN-MEDAN.com, TOBASA-Perwakilan Masyarakat Adat empat Kabupaten se-Kawasan Danau Toba berkumpul di Sopo Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak di Jalan Cornel Simanjuntak, Balige, Tobasa, Selasa (7/8/2018).
Mereka akan berangkat menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara di Jakarta melalui Bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara.
Pantauan Tribun, mereka membawa hasil bumi untuk diberikan ke Presiden Jokowi. Antara lain, haminjon (kemenyan), andaliman yang merupakan tanaman endemik Tanah Batak.
Lalu, tanaman lain yang selama ini menjadi sumber utama penghidupan mereka seperti kopi, dan lainnya. Juga pakaian adat Batak, ulos.
Monang Simanjuntak, Masyarakat Adat asal Natumikka, Tobasa menyebut apa yang mereka persembahkan untuk Petinggi Negara itu identik dengan perjuangan. Sebagaimana, tanah ulayat yang seharusnya mereka tanami jenis tanaman itu mampu menghidupi mereka.
Namun, persoalan saat ini lahan untuk pembudidayaan tanaman itu kini masuk dalam klaim hutan negara dan juga hutan konsesi milik perusahaan swasta di Tobasa.
Baca: Ustad Abdul Somad (UAS) Punya Pengalaman Lucu Soal Sandal saat Masih Berstatus Santri
Baca: Dulu Wanita Ini Dikenal Bupati Cantik, Namun saat Dipenjara KPK Begini Penampilannya, Seram!
Selain lahan ulayat yang diduga diserobot, akibat tanaman homogen yakni eucalyptus kelembaban tanah di daerahnya menjadi gersang.
Baca: Akhirnya Roro Fitria Ngaku Kalau Harta Ratusan Miliar yang Dipamerkannya Selama Ini Bukan Miliknya
Baca: Asyik! Pemkab Labura Bekali Jemaah Hajinya Bumbu Pecal dan Sambal Teri Plus Uang Transportasi
Baca: Luka Sudah Mengering, Remaja Korban Penganiayaan Berat Segera Pulang ke Rumah
Baca: Kasus Arnita Turnip Mahasiswi IPB Selesai, Ombudsman RI Serahkan Laporan Kepada Pemkab Simalungun
"Kalau tanah ini sekarang sudah gersang. Untuk bercocok tanam kami sudah kesulitan, karena tidak sesuai dengan apa yang akan kami tanam," tutur Simanjuntak.
Katanya, andaliman merupakan komoditi sumber utama yang menghidup warga Natumikka. Sementara saat ini, tanaman Andaliman tinggal sekitar 2-3 hektar.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
Tobasa
Danau Toba
Istana Negara
Joko Widodo
tribunmedan
Tribunmedan.com
-
Tolak RUU Permusikan, Ratusan Musisi Gelar Konser di Bawah Naungan Koalisi
-
Remaja 16 Tahun Ditemukan Tewas di Kolong Tempat Tidur Temannya, Ada Keganjilan di Hasil Autopsi
-
Ada Tulisan Menyerupai Lafaz Allah di Sol Sepatu, 33 Ribu Orang Ajukan Petisi pada Nike
-
Hasil Survei Charta Politika Suguhkan Data Prabowo-Sandiaga Uno Lebih Popular di Kalangan ASN
-
Lurah di Riau Dipenjara selama 8 Bulan lantaran Turut Mengampanyekan Caleg