Sekda Sabrina Instruksikan Bawahan Pulangkan Mobil Dinas yang tak Sesuai Tupoksi
Saya sudah perintahkan untuk semua Kepala Dinas dan Pejabat untuk segera memulangkan kendaraan yang telah selesai dipakai.
Penulis: Satia |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Satia
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Hj Sabrina memerintah bawahannya untuk segera melakukan pemulangan mobil dinas.
Lantaran, ada Kepala Dinas dan Pejabat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang sudah pensiun ataupun pindah tugas tetap memakai mobil lama dan terkesan milik pribadi.
"Saya sudah perintahkan untuk semua Kepala Dinas dan Pejabat untuk segera memulangkan kendaraan yang telah selesai dipakai. Karena mereka yang sudah pindah tugas dan pensiun masih memakai mobil dinas," ujar Sekda Sabrina kepada Tribun, saat berkunjung ke ruangannya di lantai sembilan, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Selasa (14/8/2018).
Pemulangan aset daerah ini, agar pemerintah dapat memperhitungkan berapa jumlah mobil dinas yang telah tersedia.
"Saya saja waktu masih di Sumut, pernah makai mobil dinas, tapi setelah itu saya pindah tugas ke Jakarta, saya kembalikan seluruhnya yang milik pemerintah," ujarnya.
Hal ini terjadi dikarenakan, ada beberapa orang yang masih berkuasa dan memiliki pengaruh dalam pemerintahan Sumut.
"Mungkin ini prilaku para senior saya di Sumut, tapi saya sudah melakukan penarikan kepada seluruh aset daerah," ujarnya.
Sebelumnya mobil dinas eks DPRD Sumut berjumlah 95 unit telah dibagikan tiap-tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tapi pada kenyataannya, ada ditemukan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, stafnya menguasai dua mobil dinas.
"Kita akan melakukan penarikan dan melakukan penataan ulang kepada mobil dinas," ujarnya.
Ia juga menceritakan, alasan para pejabat tersebut tidak memulangkan mobil dinas setelah berganti jabatan.
"Jadi begini, kalau pun dia pindah jabatan, dan dilakukan Sertijab, mobil juga belum ada, jadi mereka pakai lah dulu dengan waktu sampai mobil tersebut kembali diadakan," ujarnya.
"Mana mungkin saya bisa menegur bawahan, kalau saya berbuat tidak baik, saya saja selalu pulangkan apa yang punya pemerintah kalau saya pindah tugas dan pindah jabatan. Makanya saya berani menegur seluruh bawahan untuk patuh dalam aturan, karena saya tidak berbuat buruk," ujarnya.
(cr19/Tribun-Medan.com)