Ratusan Hektare Lahan di Gunung Sipiso-piso Terbakar, Lihat Ini Penyebabnya
Menurut informasi, sumber api berasal dari kawasan Kabupaten Simalungun, tepatnya di Dusun Opoan Desa Sinar Naga Meriah.
Penulis: Muhammad Nasrul |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Muhammad Nasrul
TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Ratusan hektare lahan hutan yang ada di Gunung Sipiso-piso, hangus dilalap si jago merah, Senin (27/8/2018).
Pantauan www.tribun-medan.com, sebagai lahan yang terbakar sudah tampak dari Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
Menurut informasi, sumber api berasal dari kawasan Kabupaten Simalungun, tepatnya di Dusun Opoan Desa Sinar Naga Meriah, Kecamatan pamatang silima Huta, sekira pukul 20.15 WIB.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Tiga Panah Akp B Manurung, saat ditemui di lokasi Gunung Sipiso-piso, Desa Nagari Tongging, Kecamatan Merek, Karo.
"Informasi dari kepala Desa di sana bermarga Girsang, diduga api berasal dari puntung rokok yang dibuang di sekitar hutan," ujar Manurung.
Seorang warga sekitar Hal Baik Silaban mengungkapkan, untuk wilayah Karo sendiri, api terlihat mulai muncul sekira pukul 13.30 WIB.
Pria yang juga anggota Masyarakat Peduli Api itu mengatakan, sejak mereka menerima informasi kebakaran, ia bersama masyarakat lain langsung memasang badan.
"Begitu kami dapat informasi, langsung kami hubungi ke pusat (Kabupaten Karo) supaya didatangkan bantuan ke sini," ungkapnya.
Sebelumnya, saat ia menerima informasi, api sendiri masih berada jarak 1Km dari wilayah Tanah Karo.
Manurung melanjutkan, musim panas beberapa waktu terakhir menjadi faktor penyebab kebakaran. Saat www.tribun-medan.com mencoba menyusuri daerah yang belum terbakar, selain didapati pohon-pohon rindang, juga terdapat banyak tumpukan daun-daun kering yang berjatuhan.
"Saat ini kan musim panas, jadi daun-daun kering mudah terbakar," katanya.
Hal senada diungkapkan Baik, ia mengatakan memang setiap musim panas, lahan di kawasan tersebut selalu terbakar. Namun, api selalu bermula dari wilayah Simalungun, dan langsung merembet ke dataran Tanah Karo.
"Setiap musim panas pasti kebakaran, memang gak setiap tahun bang, paling empat sampai lima bulan. Itu saja yang perlu dijaga," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jajaran keamanan dan pemadam tetap bersiaga di sektor yang belum terjamah api. Selain itu, Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Manggala Agni, sudah melakukan upaya pemadaman.