Gadis Dipaksa Berbaju Terbuka dan Seksi Jajakan Miras di Kafe, Diiming-imingi Gaji Besar
Tawaran gaji dianggap lumayan, tapi siapa sangka,disuruh berpakaian terbuka melayani tamu di tempat hiburan malam
TRIBUN-MEDAN.COM - Bermodalkan ijazah SMP, gadis ini mengadu nasib bekerja di tempat hiburan malam.
Tawaran gaji dianggap lumayan, tapi siapa sangka, dirinya disuruh berpakaian terbuka melayani tamu.
Diiming-imingi gaji besar, NT (18), warga Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, justru tertipu dan terpaksa bekerja di tempat yang tak diinginkannya.
Hal tersebut diceritakan NT ketika ditemui Tribun Jabar di Mapolsek Tanjungsari, Senin (3/9/2018).
Kepada Tribun Jabar, NT bercerita, dirinya mencari info lowongan kerja di jejaring facebook.
Tak banyak pilihan untuknya mengingat NT hanya memiliki ijazah SMP.
"Dia lanjut di WA, bilangnya ada loker di Bali, untuk pelayan kafe," ujar NT.
Kepada NT, wanita itu mengatakan bahwa bila mengambil pekerjaan tersebut, NT akan jadi pelayan kafe biasa dan digaji Rp 1 Juta per minggu.
NT pun mengajak temannya, TN (16), yang juga sedang mencari pekerjaan. Keduanya berangkat dari Tanjungsari Senin (20/8), namun tidak langsung berangkat ke Bali.
"Menginap dulu di rumah Marsel di Cicalengka, baru berangkat Selasa (21/8) pakai bus," ujar NT.
Sayangnya, harapan tak sesuai dengan kenyataan, sesampainya di Bali, NT dan TN ternyata dipekerjakan bukan di kafe biasa.
NT dan TN pun harus menjajakan minuman beralkohol pada para pengunjung yang datang ke kafe tempat mereka bekerja.
Bayarannya pun tak sesuai dengan janji Marsel yang Rp 1 juta per minggu, atau Rp 4 juta per bulan.
Besar upah kedua remaja tersebut tergantung pada jumlah minuman keras yang berhasil mereka jual.
"Seminggu itu, saya hanya dibayar Rp 200 ribu, sementara TN dapat Rp 400 ribu," ujar NT.