Egianus Kogoya Angkat Bicara, Baku Tembak 2 Jam TNI Polri Kuasai Puncak Kabo, Ditemukan 15 Jasad

Dandim 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Dianto membeberkan, hampir seluruh wilayah di Puncak Kabo sudah berhasil dikuasai tim evakuasi

Editor: Tariden Turnip
John Roy Purba/Istimewa
Para korban selamat saat berhasil di evakuasi dari Mbua menuju ke Wamena. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membantai puluhan pekerja PT Istaka Karya akhirnya memberikan pernyataan melalui halaman facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Lewat akun halaman TPNPB, Panglima Daerah TPNPB Makodap III Ndugama Egianus Kogeya (Kogoya) menyatakan bertanggung jawab terhadap penyerangan pekerja Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi dan Pos TNI Distrik Mbua melalui komandan operasinya.

Sejak 2 Desember 2018 dibawah pimpian komandan operasi Pemne Kogeya telah lakukan oprasi di Kali Aworak, Kali Yigi dengan sasaran operasi pekerja pembangun kembatan Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua.

“ Ya benar Operasi di Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua kami yang lakukan dan kami siap bertanggung jawab penyerangan ini,” ujar Pemne Kogeya.

Pemne Kogeya ODAP III Ndugama mengungkapkan, “Lebih dari tiga bulan kami lakukan pemantauan dan patroli terhadap pekerja Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi dan Pos Mbua, kami sudah secara lengkap mempelajari pekerja di Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua adalah murni anggota TNI (ZIPUR).” 

Baca: Sosok Egianus Kogoya Panglima TPNPB, Pembantai Karyawan Istaka Karya, Ini Sepak Terjangnya

Baca: Mukjizat, Jimmi Aritonang Karyawan Istaka Karya Selamat dari Berondongan Peluru KKB

Baca: Jessica Iskandar Bertingkah Begini saat Syuting di Dekat Kantor Ardi Bakrie, Nia Ramadhani Jadi Malu

Egianus menegaskan, “Sasaran serangan kami tidak salah kami tahu mana pekerja sipil atau tukang biasa dan mana pekerja anggota TNI (ZIPUR). Walaupun mereka berpakaian sipil atau preman. Kami juga siap bertanggung jawab terhadap penyerangan POS TNI Distrik Mbua.”

Bahkan TPNPB menantang TNI Polri untuk berperang secara terbuka dengan pihaknya. 

Ini jawaban KKB TPNPB yang diposting di akun halamannya:

Pengamat Terorisme, Sidney Jones, menyebut kelompok Egianus Kogoya merupakan sempalan dari Kelly Kwalik, komandan dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kelly Kwalik tewas dalam penyergapan polisi pada 2009.

Tapi Egianus dan anak buahnya, dikenal lebih militan dan mayoritas berusia muda.

Dari catatannya, Egianus pernah berbuat onar saat Pilkada serentak Juli lalu. Dimana mereka berupa mencegah pelaksanaan pemilu.

"Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika. Tapi orang-orang ini muda dan lebih militan," jelas Sidney Jones kepada BBC News Indonesia.

Sidney mengatakan ia berharap, Polri dan TNI menangkap Egianus Kogoya dan anak buahnya dalam keadaan hidup agar aparat bisa memperoleh informasi detail tentang jumlah anggota OPM yang tersisa, juga asal senjata yang didapat.

Ia juga berharap aparat tak serampangan dalam memburu kelompok tersebut apalagi sampai menyerang masyarakat sipil.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved