Istri Teriak-teriak Minta Tolong Saat Suami Tewas Tertimpa Longsor Material Bangunan di Parapat
Hujan deras yang mengguyur Kota Parapat lebih dari sepekan mengakibatkan longsor di beberapa titik.
Penulis: Tommy Simatupang |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, PARAPAT - Hujan deras yang mengguyur Kota Parapat lebih dari sepekan mengakibatkan longsor di beberapa titik.
Terparah, longsor menimpa sebuah rumah yang juga sekaligus usaha peti mati di Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB Selasa (12/12/2018) malam ini mengakibat satu orang meninggal dunia. Longsor ini menimpa dan menewaskan Garoga Rumahorbo (45).
Tetangga korban, Lando Gurning menjelaskan longsor menimpa bagian belakang rumah korban. Saat itu korban sedang berada di bagian dapur atau belakang rumah.
Sementara, istri dan tiga anaknya aman karena berada di bagian depan rumah.
"Selama seminggu ini hujan memang turun deras. Mulai dari siang sudah gerimis. Ketika kejadian, istri korban minta tolong, teriak-teriak," ujarnya di rumah kejadian, Kamis (13/12/2018).
Lando Gurning menjelaskan korban tertimpa tanah dan material bangunan.
Masyarakat membantu dengan mencangkul tanah dan mengangkat material.
Tak begitu lama, mayat korban tampak. Warga membawa mayat korban ke rumah mertuanya.
Pantauan Tribun-Medan.com, bagian belakang rumah korban berbahan kayu dan papan rubuh.
Tampak tumpukan tanah menimbun setengah bagian rumah. Seluruh perbaotan rumah juga tertimpa tanah.
Lando Gurning juga mengharapkan pemerintah Kabupaten Simalungun agar melakukan penataan tebing yang rawan longsor. Ia berharap ada upaya untuk melakukan pencegahan longsor. Sehingga, tidak ada bencana.
Masih di Parapat, longsor juga terjadi di jalan lintas Parapat atau tepatnya di penatapan. Longsor ini sempat mengakibatkan arus lalu-lintas lumpuh.
(tmy/tribun-medan.com)