Alamak

Berikut Cerita Kronologi Siswi SMA Dicabuli Secara Paksa Dua Kali Oknum Guru, Pelaku Ditangkap

Sudah Tak Kuat Lagi Disetubuhi, Siswi SMA Ini Akhirnya Buka Suara, Ngaku Dicabuli secara paksa oleh Pria Beristri 2 Trip (dua kali).

Editor: AbdiTumanggor
POS KUPANG.COM/FRANS KROWIN
LL (kedua dari kiri) ketika hendak dijebloskan ke sel Mapolres Lembata, Rabu (9/1/2019). 

Sudah Tak Kuat Lagi Disetubuhi, Siswi SMA Ini Akhirnya Buka Suara, Ngaku Dicabuli secara paksa oleh Pria Beristri 2 Trip (dua kali).

////

TRIBUN-MEDAN.COM - Oknum guru SD Negeri Loyobohor, Inisial LL, warga Desa Loyobohor, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dijebloskan ke penjara Mapolres Lembata, Rabu (9/1/2019).

Pasalnya oknum guru tersebut diduga  melakukan tindakan pidana menyetubuhi anak di bawah umur.

Korbannya adalah seorang siswi SMA berusia 16 tahun.

"Saat ini penyidik PPA sedang menangani kasus ini. Sedangkan oknum pelakunya sudah dijebloskan ke sel," ujar Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Yohanis Wila Mira di ruang kerjanya, Rabu (9/1/2019).

"Yang bersangkutan sudah diinterogasi sehingga langsung ditahan untuk memudahkan penanganan kasus ini," lanjutnya.

Saat diperiksa polisi, oknum guru itu awalnya tidak mengakui tindakannya itu.

"Yang bersangkutan selalu berkelit dengan menyebutkan bahwa apa yang dilakukannya terhadap gadis belia itu atas dasar suka sama suka," ujar Iptu Yohanis.

LL juga tidak mengakui bahwa dirinya sudah dua kali melakukan tindakan persetubuhan terhadap gadis belia yang saat ini masih duduk di bangku kelas X di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Lembata tersebut.

"Selama pemeriksaan oleh penyidik, oknum pelaku ini tidak mengakui perbuatannya," ungkap Kasat Yohanis.

Keterangan oknum guru itu sangat kontras berbeda dengan penuturan korban.

Saat diambil keterangannya oleh penyidik, gadis belia ini membeberkan semua tindakan oknum guru itu terhadap dirinya.

Bahkan gadis itu juga mengungkapkan betapa dirinya diancam bila melaporkan kasus itu kepada siapa pun, termasuk orangtua dan polisi.

Namun karena makin ditekan makin merambat, siswi SMA ini pun mulai memberanikan diri untuk melaporkan kasus tersebut kepada orangtuanya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved