Medan Dinobatkan Kota Terkotor, Malah Edy Rahmayadi yang Pusing dan Kurang Tidur
Edy Rahmayadi akan memanggil seluruh kepala daerah pada pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terkait permasalahan sampah.
Penulis: Satia |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Satia
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi akan memanggil seluruh kepala daerah pada pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terkait permasalahan sampah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan 10 kota terkotor dalam penilaian Adipura 2018. Termasuk di dalamnya Kota Medan.
Kota-kota ini memiliki capaian nilai terendah di antara ratusan kabupaten/ kota, di antaranya terkait pengelolaan tempat pemrosesan akhir (TPA) dan kebersihan fisik.
"Kalau gak percaya, nanti kita ketemu di sini, saya akan panggil semua Bupati dan Wali Kota, untuk hadir di sini," katanya, seusai pelantikan pelaksana jabatan (PJ) Bupati Kabupaten Pakpak Bharat, Kamis (17/1/2018).
Sebelumnya, saat seorang awak media mempertanyakan mengenai penobatan Medan sebagai kota terkotor di Indonesia, Edy Rahmayadi malah menanyakan pertanyaan tersebut kepada wartawan.
"Anda percaya gak? Awak media menjawab percaya pak. Kemudian Edy menjawab sama kita," ucapnya.
Setelah mempertanyakan pertanyaan tersebut kepada awak media, Edy Rahmayadi bertanya balik apakah percaya Sumatera Utara masuk dalam daftar provinsi terkotor.
Kemudian, Edy Rahmayadi menyampaikan, bahwa penobatan kota terkotor ini harus berubah.
Setelah pelantikan selesai, dirinya akan memanggil beberapa pejabat terkait untuk segera menuntaskan permasalahan sampah.
"Harus segera berubah. Hari ini saya panggil itu semuanya, memang kenyataan kok," ucapnya.
Lalu, setelah menyampaikan keterangan bahwa Medan masuk dalam daftar kota terkotor, Edy Rahmayadi menyampaikan, sudah tiga hari pusing memikirkan permasalahan ini hingga kurang tidur.
"Bukan lagi kecewa, tiga hari saya mikir ini tidak tidur-tidur pusing kepala saya," katanya.
Pengumuman kota terkotor ini atas instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (14/1/2019), saat memberikan sambutan dalam pemberian penghargaan Adipura di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
“Tadi saya diperlihatkan daftar (kota) yang paling tidak bersih. Saya minta itu diumumkan saja. Indonesia itu kadang-kadang baru kerja keras kalau ada rasa malu. Kalau tidak ada rasa malu kadang membiarkan saja, menyerahkan pada orang lain,” kata Kalla.
