Breaking News

Pria Ini Dijuluki Manusia Pohon karena Dedikasikan 88 Tahun Hidupnya untuk Menanam 5 Juta Pohon

Semasa hidupnya, Vishweshwar yang merupakan seorang ahli konservasi ini menanam lebih dari 50 lakh (5 juta) pohon.

Tribun Medan/Twitter
Vishweshwar Dutt disebut manusia pohon asal Uttarakhan telah menanam hingga 50 juta pohon selama 88 tahun. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pria ini mendedikasikan hidupnya untuk menanam jutaan pohon. Sampai menyandang sebutan Manusia Pohon yang berasal dari Uttarakhan.

Vishweshwar Dutt Saklani menghembuskan nafas terakhir pada 18 Januari 2019, tetapi ia akan hidup dalam ingatan masyarakat.

Semasa hidupnya, Vishweshwar yang merupakan seorang ahli konservasi ini menanam lebih dari 50 lakh (5 juta) pohon. Dia bahkan mampu mengubah tanah tandus, menjadi hutan yang subur.

Saklani dikenal sebagai pribadi yang sangat menyukai pohon. Dia mulai menanam pohon ketika berusia delapan tahun. Dan terus melakukannya selama tujuh dekade berikutnya.

Kecintaan Vishweshwar Dutt Saklani terhadap pohon sangat dikenal, karena ia sering menyebut pohon sebagai anak-anak atau sahabat terdekatnya.

Tetapi tidak banyak yang tahu, bahwa ia menananam pohon, semata untuk menghindari dirinya dari rasa kesedihan mendalam.

Seperti ketika abangnya, Nagendra Dutt Saklani, meninggal, Vishweshwar melarikan diri ke hutan setiap pagi dan menghabiskan sepanjang hari menanam pohon.

Kemudian, pada tahun 1958, istri pertamanya meninggal dan dia sekali lagi melakukan hal yang sama, untuk menghilangkan rasa sakit.

Hingga saat ini dia sudah menanam sekitar 5 juta pohon tanaman, termasuk rhododendron, buran, semal, bhimal, pohon jambu biji, dan Himalayan Oak.

Meski niatannya baik, namun Vishweshwar juga tak jarang dimusuhi orang. Awalnya penduduk desa menentangnya dan bahkan memukulinya. Ia dianggap melanggar batas tanah. 

Tapi dia tidak pernah menyerah, hinggga akhirnya putusan pengadilan mengatakan bahwa menanam pohon bukanlah tindakan kejahatan.

Vishweshwar terus memperluas hutannya sampai 10 tahun yang lalu, ketika ia kehilangan penglihatan karena iritasi debu selama penanaman pohon.

“Dia kehilangan penglihatannya sekitar sepuluh tahun yang lalu. Dia mengalami pendarahan mata dari debu dan lumpur karena menanam pohon,” ucap putra Vishweshwar, Santosh Swaroop Saklani, kepada Indian Express.

Pada tahun 1986 ia dianugerahi Penghargaan Indira Priyadarshani, karena aksinya melindungi lingkungan, dan banyak pengahargaan lain.

Vishweshwar Dutt Saklani juga pernah mengalami pukulan hebat, ketika banyak pohon kesayangannya berubah menjadi abu karena kebakaran.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved