Kasihan, Telinga Anjing Pomerian Ini Putus karena Alergi Pewarna Rambut yang Diberikan Pemiliknya
Seorang wanita Thailand, Ampaipan Wachaporn, mewarnai bulu anjing peliharaannya, yang menyebabkan telinga anjing itu iritasi hingga putus.
TRIBUN-MEDAN.com - Menggunakan bahan pewarna rambut memang tak boleh sembarangan. Karena dampaknya bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Apalagi jika menggunakan bahan pewarna rambut manusia pada hewan, tentu sangat tidak direkomendasikan.
Dan jika Anda pecinta binatang kepikiran tentang hal itu, ada baiknya mengurungkan niat. Tidak ada salahnya belajar dari kisah pecinta anjing satu ini.
Seorang wanita Thailand, Ampaipan Wachaporn, mewarnai bulu anjing peliharaannya, yang menyebabkan telinga anjing itu iritasi hingga putus.
Dan kisah tragis itu menjadi viral. Anjing itu bernama Diffy dengan jenis Pomerian.
Pemiliknya memberikan cat warna merah pada kedua kelinganya. Namun sayang, pewarna rambut yang digunakan tidak sesuai dengan Diffy.
Anjing malang itu terkena alergi, hingga membuatnya harus kehilangan daun telinga. Pemilik yang tidak diketahui namanya itu sempat menceritakan kisah tersebut di Facebook.
"Pewarna rambut yang digunakan terlalu banyak,” tulisnya.
“Ini berawal seperti gejala alergi biasa, gatal, dan rasa terbakar di kulit. Tapi ketika koreng di telinganya mulai terkelupas, telinganya juga jatuh, ” jelasnya.
Sebelum kejadian ini, wanita itu sudah merasa ada yang aneh pada Diffy. Ia juga sempat menuliskannya di halaman Facebook.
Dalam tulisan itu dia mempertanyakan mengapa telinga anjingnya yang biasa mengarah ke atas, kini mulai menurun ke bawah.
Menurutnya itu terjadi setelah ia menjalani proses pewarnaan bulu selama 40 menit.
"Toko mengatakan akan kembali normal dalam 2-3 hari," tulis pemilik hewan peliharaan. Namun keadaan tidak membaik, justru membuat anjingnya kesakitan.
Menurut Live Science, pewarna rambut manusia tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anjing atau hewan peliharaan lain.
Karena, dalam cairan tersebut terkandung bahan kimia beracun, termasuk hidrogen peroksida dan pemutih. Ini dapat menyebabkan luka bakar eksternal jika zat-zat itu masuk ke mata binatang, yang menyebabkan kebutaan.
Terlebih lagi, karena anjing secara naluriah menjilat diri mereka sendiri, pewarna bulu dapat menyebabkan luka bakar atau keracunan internal. Banyak organisasi hewan termasuk PETA telah menentang pewarnaan bulu binatang.