Pascateror Bom Sibolga, Pengamanan Pelabuhan Sambas Diperketat terkait Kunker Presiden Jokowi
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas IV Sibolga, melakukan pengawasan pintu keluar-masuk dermaga.
TRIBUN-MEDAN.com, SIBOLGA - Pengawasan ekstra ketat dilakukan manajemen Sibolga Pessenger Terminal, Pelabuhan Sambas, Kota Sibolga, Rabu (13/3/2019).
Personel TNI Angkatan Laut (AL) tampak membantu petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas IV Sibolga, melakukan pengawasan pintu keluar-masuk dermaga yang beralamat Jalan Horas, Sobolga.
Rencananya, Minggu (17/3/2019) Presiden Jokowi bersama beberapa menteri melakukan kunjungan kerja meresmikan pelabuhan ini.
Tak jauh dari lokasi, tepatnya di Jalan Cenderawasih, pada Selasa (12/3/2019)
warga dikejutkan dengan datangnya Densus 88 Antiteror Mabes Polri, melakukan penggerebekan terhadap terduga teroris atas nama Husein.
"Tetap kami siaga apapun kejadiannya. Jadi atau tidak (kehadiran Presiden Jokowi). Tadi malam, sejak ada peristiwa (ledakan bom) sore kemarin kami full time di sini. Dan sebenarnya bukan hanya tadi malam, kami juga hari-hari melakukan patroli rutin, " ujar Kepala KSOP Klas IV Sibolga, Augustia Waruwu.
Ditemui di ruang kerjanya, Augustian mengatakan akibat kejadian bom bunuh diri, pihaknya belum ada mendapat informasi pembatalan kehadiran Presiden Jokowi.
"Kami baru cek semua lokasi. Pengawalan pasti sudah. Ini, kan, baru pembangunan pertama agak megah di Sibolga. Selama ini orang lalu-lalang mau melihat rumah kaca di pelabuhan. Kami beri kelonggaran. Karena ini (pembangunan) perdana, skybrige perdana di Sibolga dan itu suatu kebanggaan. Tapi sejak kejadian kemarin sore, kami membatasi, biasa saja sebenarnya, tetapi pengawasan akaes masuk menjadi lebih ketat. Ini objek vital, karena menyangkut penumpang, manusia, keamanan dan kenyamanan," jelasnya.
Seperti diketahui, jarak antara lokasi ledakan bom bunuh diri terduga teroris dengan pelabuhan yang akan diresmikan Presiden Jokowi, kurang dari 300 meter.
Adapun Jalan Cenderawasih, bagian dari kampung nelayan di Sibolga.
Sementara itu, Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani yang datang ke lokasi kejadian, mengimbau warga Sibolga dan Tapteng jangan takut. Dirinya juga mengimbau warga untuk aktif melaporkan ke perangkat pemerintahan, ada pendatang dan warga lokal yang baru kembali dari perantauan yang dicurigai.
"Saya mengimbau, seluruh camat, lurah dan kepling rutin memantau indekos. Masyarakat pendatang atau masyarakat yang baru pulang merantau yang dicurigai segera dilaporkan," ujarnya.
"Ini perbuatan terkutuk. Dan perbuatan inintidak dibenarkan agama apapun. Mari kita bersatu melawan teroris. Jangan takut, mari bersama kita ciptakan iklim yang kondusif untuk Sibolga dan Tapteng," ujarnya.
Pengamatan Tribun-Medan.com, teror bom bunuh diri di kawasan Jalan Cenderawasih, Sibolga hingga, Rabu (13/3/2019) siang masih membuat takut warga.
Masyarakat yang tinggal di Jalan Merpati, tak jauh dari lokasi kejadian mengaku masih khawatir. Suara ledakan dari rumah Husein atau Abu Hamzah sejak Selasa petang hingga Rabu dini hari masih membekas di ingatan warga.
"Khawatirlah. Tidak pernah diajarkan dalam agama. Apalagi itu (bom bunuh diri) merusak ketentraman. Ramai kali tadi malam di sini, macam pasar," ujar Pak Gulo, yang membuka usaha alat tulia kantor (ATK) tepat di persimpangan Jalan Cendrawasih-Jalan Merpati.
