Pilpres 2019
Jokowi Bilang tak akan Ada Invasi dalam 20 Tahun, Prabowo: Aduh, Siapa yang Memberi Briefing Itu Pak
Jokowi Bilang tak akan Ada Invasi, Prabowo: Aduh, Siapa yang Memberi Briefing Itu Pak
"Jadi Pak Jokowi, saudara-saudara sekalian, saya waktu letnan dua, masih muda, saya juga dapat pengarahan dari jenderal-jenderal saya, tahun 1974," kata Prabowo.
TRIBUN-MEDAN.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan tanggapan atas soal invasi yang disinggung oleh Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam tayangan live debat keempat Pilpres 2019, Sabtu (30/3/2019).
Awalnya, Jokowi menyebutkan, dirinya mendapat informasi bahwa tidak akan ada invasi dari negara lain dalam 20 tahun ke depan.
Dalam waktu yang diberikan, Prabowo menanggapi pemaparan Jokowi itu.
Ia menilai, jangan cepat percaya pada informasi tersebut.
Saat memaparkan, Prabowo bahkan memberikan contoh saat dirinya masih menjadi seorang anggota TNI.
"Jadi Pak Jokowi, saudara-saudara sekalian, saya waktu letnan dua, masih muda, saya juga dapat pengarahan dari jenderal-jenderal saya, tahun 1974," kata Prabowo.
"Dalam dua puluh tahun, tidak akan terjadi perang terbuka," Prabowo meniru ucapan jenderal kala itu.
"Tahu-tahu tahun 1975 Timtim (Timur Timor, kini Timor Leste) meletus. Saya letnan dua berangkat ke Timtim pak. Padahal jenderal-jenderal saya memberi pengarahan."
"Dalam dua puluh tahun tidak akan ada perang? Pak, yang memberi briefing (pengarahan) kepada bapak aduh, aduh, aduh, aduh, siapa yang memberi briefing itu pak? Tidak boleh dalam pertahanan keamanan kita tidak boleh menanggap tidak akan ada perang," papar dia.
Prabowo lantas menyinggung satu pepatah yang menyebutkan, jika menghendaki damai, maka bersiaplah untuk perang.
"Laut kita kaya, hutan kita kaya, negara-negara lain mengincar negara kita. Bagaimana kok ada briefing ke presiden 20 tahun tidak akan ada invasi. Itu tidak benar," tegas Prabowo.
"Saya katakan di sini pak, tidak benar itu pak. Yang beri briefing bapak, harus, saya nggak tahu deh apa diapain. Kalau saya presidennya, ya saya ganti itu yang kasih briefing itu," sambung dia.
Hal tersebut, jelas Prabowo, disampaikan karena ia mengalaminya.