Pelatih PSMS Medan Mengaku Terganggu dengan Dualisme Kepengurusan Tim Ayam Kinantan

Keduanya sama-sama bersikeras memiliki hak pengelola PSMS. Pada kubu PT PeSeMeS, mereka sudah memiliki hak paten terhadap merek dan logo PSMS

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pelatih PSMS Medan Mengaku Terganggu dengan Dualisme Kepengurusan Tim Ayam Kinantan . Kepala pelatih PSMS Medan Abdurahman Gurning (tengah) bersama tim pelatih memberikan arahan kepada pemain seleksi PSMS Medan saat mengikuti latihan di Stadion Mini Kebun Bunga, Medan, Selasa (26/3/2019). Gurning berharap para pemain segera cepat bergabung agar bisa fokus menjalani persiapan. 

Pelatih PSMS Medan Mengaku Terganggu dengan Dualisme Kepengurusan Tim Ayam Kinantan

TRIBUN-MEDAN.com - Kondisi PSMS Medan saat ini sangat mengalami dualisme.  PT Kinantan Medan Indonesia dan PT PeSeMes Medan sama-sama mengklaim pengurus PSMS yang SAH.

Keduanya sama-sama bersikeras memiliki hak pengelola PSMS. Pada kubu PT PeSeMeS, mereka sudah memiliki hak paten terhadap merek dan logo PSMS secara hukum.

Sedangkan kubu PT Kinantan Medan Indonesia saat ini masih diakui dan terdaftar secara badan hukum klub oleh PSSI pada Kongres 2019 di Bali.

Pelatih PSMS di bawah PT Kinantan Medan Indonesia, Abdurahman Gurning sangat menyayangkan terjadinya dualisme pengelola tim Ayam Kinantan. Namun, sebagai pelatih ia tidak bisa berbuat terkait hal ini.

"Sebagai pelatih sebenarnya kami tidak mau tanggapi hal ini. Cuma ya sudah terjadi seperti ini, kami sangat menyayangkan," kata Gurning, Sabtu (6/4/2019).

PSMS Medan Masih Pertimbangkan Tawaran Nilai Kontrak Aldino Herdianto

Kabar Buruk, Manajemen PSMS Ternyata Tidak Kontrak Seluruh Pemain, Pilih Cari Pemain Siap Pakai

Pelatih PSMS Medan Relakan Dedi Gusnawan Merapat ke Semen Padang

Kiper Sriwijaya FC Rangga Pratama Negosiasi Harga dengan PSMS Medan

 

Akibat terjadinya sengketa PSMS ini, Gurning tak menapik sangat menggangu persiapan tim Ayam Kinantan yang akan berlaga di Liga 2 musim ini. Konsentrasi PSMS untuk menargetkan ke Liga 1 musim berikutnya akan sedikit terpecah.

PSMS yang seharusnya bisa mendapatkan pemain berkualitas menjadi terkendala. Kemungkinan para pemain yang ingin membela tim Ayam Kinantan harus berpikir ulang.

Dipaksa Bekerja Terlalu Lama dan Uang Lembur yang Tak Dibayar, Pekerja Badan Antariksa Bunuh Diri

Kepanasan Tunggu Jokowi, Warga Rebutan Payung yang Dibagikan Tim Kampanye Daerah Jokowi-Maaruf

Fosil Paus Berkaki Empat Ditemukan, Bisa Berjalan dan Berenang

Viral Seorang Ayah Tak Bisa Kuburkan Bayinya Berbiaya Rp 1 Juta, Begini Akhirnya

Wow! Permintaan Gaji Pemain Ini Sama dengan Pengeluaran Gaji Setahun Pemain Cardiff City

Khabib dan McGregor Saling Ejek di Dunia Maya, Pelatih Ingatkan McGregor:Jangan Sampai Dia Tersenyum

2 Mantan Gubernur, Petinggi Partai serta Menantu Presiden Sambut Jokowi di Kisaran

"Pikiran pelatih dan pemain ini pasti jadi terganggu dengan hal ini. Apalagi pemain, mereka bakal merasa nasibnya tidak jelas, sementara para pemain ini hanya fokus untuk pertandingan,"

Dukun Cabul, Terkuak Penyebab 4 Siswi SMP Rela Buka Baju di Ritual, Ingin Dapat Kekasih Malah Hamil

Lanjut pelatih berusia 61 tahun ini, ia berharap kedua belah pihak bisa menyelesaikan permasalahan ini.

"Kita harapkan masalah ini bisa cepat selesai lah. Kalau bisa kedua belah pihak duduk sama untuk membahas ini. Agar tidak terjadi lagi masalah seperti ini. Jangan ya begini-begini saja masalah PSMS. Lebih baik diselesaikan saja dulu," harapnya.

(lam/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved