Alamak

TERKAIT Pembunuhan Pria Kemayu Guru Honorer, Polisi Menduga Motif Pembunuhan karena Masalah Asmara

Motif asmara diduga berada di balik kasus pembunuhan ini setelah penyidik terus memeriksa saksi

Editor: AbdiTumanggor
SURYA/REPRO
Budi Hartanto (28), korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan dalam koper dan ditemukan di pinggir sungai desa. 

Motif asmara diduga berada di balik kasus pembunuhan ini setelah penyidik terus memeriksa saksi dari orang-orang terdekat korban.

///

TRIBUN-MEDAN.com - Penyelidikan kasus pembunuhan guru honorer Budi Hartanto (21), jasad pria dalam koper di Blitar, Jawa Timur, perlahan membawa hasil.

Polisi menduga kuat, motif pembunuhan karena masalah asmara.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan, penyidik polisi  semula menduga motifnya adalah perampokan.

"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara, motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).

"Nah inilah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjutnya.

Barung tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.

Namun, kuat dugaan korban memiliki orientasi seksual sesama jenis.

"Ada kecenderungan ke arah situ sih," tandasnya.

Karena itu, polisi sedang mendalami siapa orang terakhir yang bersama korban sejak sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Mayat tanpa Kepala di Koper - Terungkap Chat Terakhir Guru Budi sebelum Ditemukan di Pinggir Sungai. Kolase penemuan mayat dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. (TRIBUNJATIM.COM)
Mayat tanpa Kepala di Koper - Terungkap Chat Terakhir Guru Budi sebelum Ditemukan di Pinggir Sungai. Kolase penemuan mayat dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. (TRIBUNJATIM.COM) (TRIBUNJATIM.COM)

Pemeriksaan saksi-saksi terus bertambah

Motif asmara diduga berada di balik kasus pembunuhan ini setelah penyidik terus memeriksa saksi dari orang-orang terdekat korban.

"Saksi-saksi terus bertambah. Kemarin 12, sekarang yang diperiksa sudah 14," ujar Frans.

Selain memeriksa para saksi, tim polisi juga terus menelusuri bagian tubuh korban yang hilang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved