Kota Medan Langganan Banjir karena Pemko Tak Becus Urus Sampah, 75 Persen Sampah Berserakan di Jalan

Apabila penanganan banjir dapat dilakukan dengan cepat, pastinya akan menguntungkan masyarakat sekitaran pinggiran sungai.

Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN/HO
Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi mendampingi Gubsu Edy Rahmayadi menyusuri Sungai Babura, Sabtu (20/4/2019). 

Kota Medan Langganan Banjir karena Pemko Tak Becus Urus Sampah, 75 Persen Sampah Berserakan di Jalan

TRIBUN MEDAN.com-Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta adanya prioritas dalam penanganan banjir di Kota Medan dan sekitarnya.

Apabila penanganan banjir dapat dilakukan dengan cepat, pastinya akan menguntungkan masyarakat sekitaran pinggiran sungai.

Sementara itu, terkait keterangan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pengamat Lingkungan Jaya Arjuna menyampaikan, bahwa Kota Medan adalah kota terkotor di Indonesia.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota tidak becus dalam bersih dari sampah.

Jumlah sampah setiap harinya, Jaya Arjuna menyebutkan, untuk Kota Medan sendiri, sebanyak 75 persen tidak terangkut tiap harinya.

"Sebenarnya Medan ini, aku sudah melakukan penelitian terhadap sampah di kota Medan, 75 persen sampah di kota Medan itu sudah tidak bisa terangkut setiap harinya," katanya.

Detik-detik Kapal Pesiar Meledak saat Diperbaiki hingga Pekerja Terlempar dan Tewas di Laut

Dilaporkan Orangtua Hilang, Siswi SMK Negeri 4 Batam Ditemukan Boncengan Dengan Teman Lelakinya

Pemain Bola Tewas Terkena Serangan Jnatung karena Kebanyakan Minum Air Dingin setelah Bertanding

Politisi Gerindra M Taufik Siap Diperiksa terkait Penemuan Ribuan Formulir C1 dalam Kardus

Sampah yang tidak terangkut tersebut, Jaya Arjuna mengatakan, mengakibatkan banjir pada sejumlah tempat, karena belum diangkat dan berserekan di jalanan hingga dalam parit tiap sudut kota.

"Dan yang tidak terangkut itu makanya tersebar dan berserakan di jalan. Bahkan lebih parahnya di parit makanya sering terjadi banjir," katanya.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mendampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyusuri Sungai Babura, Sabtu (20/4/2019).
Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mendampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyusuri Sungai Babura, Sabtu (20/4/2019). (Laporan Wartawan Tribun Medan/Alija Magribi)

Dengan jumlah sampah yang banyak, ia mengucapakan, bisa dipergunakan sebagai sumber energi baru, tetapi pemerintahnya sendiri yang enggan mencanangkannya.

Indonesia Pasar Smartphone Paling Subur se-Asia Tenggara, Begini Sifat Warga saat Membeli Smartphone

Driver Perempuan Dapat Pesanan Antar Jenazah, Kisahnya Viral hingga Bupati Angkat Bicara. .

Isi Chat Mesum Pasangan Kekasih di Whatsapp Terbongkar, Ini Pengakuan Gadis dan Penjelasan Polisi

Bahkan, dirinya mengatakan, sempat adanya investor asing yang ingin mengelola sampah di Kota Medan, namun diabaikan.

"Sebenarnya untuk Medan dengan sampah yang ada, bisa dipergunakan untuk kebutuhan energi. Dulu sudah ada yang menawarkan dari Australia untuk mengolah sampah menjadi sumber energi" ucapnya.

Menurutnya, sempat terjadinya kerjasama antar pemerintah dengan investor dari luar negeri, tetapi ia menganggap bahwa Pemko Medan tidak serius.

Padahal, untuk anggarannya sendiri dikucurkan oleh investor, pemerintah hanya menerima itikad baik, karena mengurangi masalah sampah.

Kick Off Liga 2 Mulai 15 Juni, Skuat PSMS Medan Belum Lengkap, Masih Kantongi 17 Pemain

"Tapi apa, pemerintah kota Medan tidak serius dalam menangani permalasahan sampah ini, kalau hanya sekedar MoU itu tidak laku. Biayanya juga bukan kita yang keluarkan itu, biasanya dari investor yang akan membiayakan," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved